Rabu, 29 Oktober 2025

11.765 Anak Berebut Kursi SMA KTB, Polri Jangkau Anak Berbakat dari 38 Provinsi

Sebanyak 11.765 siswa dari 38 provinsi mendaftar ke SMA KTB, sekolah berasrama berstandar internasional yang dibuka Polri.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar laman SMA Kemala Taruna Bhayangkara
Sebanyak 11.765 siswa dari 38 provinsi mendaftar ke SMA Kemala Taruna Bhayangkara (SMA KTB), sekolah berasrama berstandar internasional yang dibuka Polri untuk menjangkau anak-anak berbakat hingga pelosok desa. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 11.765 siswa dari 38 provinsi mendaftar ke SMA Kemala Taruna Bhayangkara (SMA KTB), sekolah berasrama berstandar internasional yang dibuka Polri untuk menjangkau anak-anak berbakat hingga pelosok desa.

Sekolah harus menjangkau anak-anak berbakat hingga pelosok desa karena potensi unggul tidak hanya lahir di kota besar.

Banyak anak di daerah terpencil memiliki kecerdasan, semangat belajar, dan karakter luar biasa, namun terhalang oleh akses pendidikan yang terbatas.

Sejauh ini, anak-anak desa sering tidak memiliki akses ke sekolah unggulan, padahal punya potensi besar.

Dengan menjangkau anak-anak di pelosok, sekolah tidak hanya mencetak siswa pintar, tapi memperkuat keadilan sosial. Salah satunya melalui SMA KTB.

SMA KTB adalah sekolah berasrama berstandar internasional yang didirikan oleh Polri dan dikelola bersama Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI).

Sekolah ini berlokasi di Gunung Sindur, Jawa Barat, dan menjadi bagian dari ekosistem sekolah unggulan Garuda.

SMA KTB  menggunakan Kurikulum International Baccalaureate (IB). Mengusung sistem pendidikan global yang menekankan akademik, karakter, dan daya saing internasional.

Seleksi siswa dilakukan tanpa melihat latar belakang ekonomi atau asal daerah, menjamin kesempatan setara bagi seluruh anak Indonesia.

Pada tahun ajaran 2025, tercatat 11.765 pendaftar dari 38 provinsi, dengan 120 siswa terbaik terpilih.

Polri berperan aktif menjangkau anak-anak berbakat hingga pelosok desa, mendukung visi Generasi Emas Indonesia 2045.

Tahun ini, kesempatan kembali dibuka bagi generasi muda dari seluruh penjuru negeri untuk bergabung melalui jalur daring di s.id/spmbktb26-27.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Brian Yuliato, mengatakan Polri mampu menjangkau anak-anak berbakat yang selama ini belum mendapat kesempatan untuk berkembang.

“Bangsa besar ditentukan oleh kemampuannya mencetak manusia unggul,” ujarnya.

Hal itu disampaikan dalam sambutan virtual pada acara Launching Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2026/2027 yang berlangsung di Ruang Pusdalsis, Gedung Utama Mabes Polri, Selasa (28/10/2025).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved