Rabu, 29 Oktober 2025

Seputar Polri

Kiprah Aiptu Agus Riyanto: Sisihkan Gaji Demi Sekolah Gratis untuk Anak Pemulung di Jakarta Barat

Tak hanya jadi Bhabinkamtibmas, Aiptu Agus Riyanto juga jadi guru bagi anak-anak pemulung lewat sekolah gratis di Kembangan.

Editor: Content Writer
dok. tribratanews-reslampungtengah.lampung.polri.go.id
POLISI PEDULI PENDIDIKAN - Aiptu Agus Riyanto, Bhabinkamtibmas Polsek Kembangan, mengajar anak-anak pemulung di sekolah gratis yang ia dirikan di Srengseng, Jakarta Barat. Sekolah ini menjadi wujud kepedulian Polri terhadap pendidikan bagi anak dari keluarga prasejahtera. 

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah padatnya kawasan pemukiman kumuh di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, seorang anggota Polri bernama Aiptu Agus Riyanto hadir membawa harapan baru. Ia tak hanya menjalankan tugas sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Kembangan, tapi juga menjadi sosok yang peduli pada masa depan anak-anak dari keluarga pemulung. 

Berangkat dari keprihatinan melihat banyak anak usia sekolah yang harus membantu orang tua mengumpulkan barang bekas, Aiptu Agus mendirikan sekolah gratis bagi mereka yang putus sekolah. Sekolah itu berdiri di Jalan Sawah Balong, Srengseng, dan diberi nama Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Maju Bersama serta Sekolah Anak Percaya. 

“Sebagai Bhabinkamtibmas, saya banyak berinteraksi dengan warga. Dari situ saya melihat banyak anak-anak yang tidak bisa sekolah karena keterbatasan ekonomi. Maka saya berpikir, bagaimana caranya mereka tetap bisa belajar dan punya masa depan,” ujar Aiptu Agus. 

Awalnya, Aiptu Agus hanya mengumpulkan beberapa anak untuk belajar di sebuah gubuk kosong. Namun, antusiasme mereka semakin besar hingga akhirnya pada tahun 2019, ia bersama warga sekitar bergotong royong mendirikan bangunan sekolah yang lebih layak di lahan bekas tempat sampah dan kandang kambing. 

Kini, sekitar 80 anak usia 4 hingga 13 tahun rutin belajar di sekolah tersebut. Mereka mengikuti berbagai kegiatan belajar, mulai dari membaca, menulis, berhitung, hingga mengaji. Tak hanya itu, sekolah ini juga menyediakan program pendidikan non-formal (PKBM) untuk anak-anak yang tidak bisa melanjutkan ke sekolah formal. 

Baca juga: Menolong Tanpa Komando: Ketulusan Aiptu Joko Susilo yang Hadir Saat Warga Membutuhkan

Menariknya, seluruh kegiatan belajar di TPA Maju Bersama dan Sekolah Anak Percaya sepenuhnya gratis. Namun untuk menjaga keberlangsungan operasional, Aiptu Agus meminta anak-anak membawa botol bekas setiap dua minggu sekali. Hasil penjualannya digunakan untuk membantu kebutuhan sekolah. 

“Sekolah ini berdiri di atas tempat sampah, jadi apa yang ada di sini kami manfaatkan. Bukan dibuang, tapi dijadikan sarana untuk membuat sekolah tetap berjalan,” tutur Aiptu Agus. 

Biaya operasional sebagian besar masih ditanggung pribadi oleh Aiptu Agus. Dari membeli alat tulis, membayar listrik, hingga memberi insentif kecil bagi para relawan guru yang ikut mengajar. Sesekali, bantuan juga datang dari donatur, meski tidak rutin. 

“Kadang kalau buku habis, ya saya beli sendiri. Tapi saya tetap bersyukur, kadang ada saja orang baik yang bantu meski tidak tetap,” ujar Aiptu Agus. 

Di tengah keterbatasan itu, semangat Aiptu Agus tak pernah padam. Ia berharap pemerintah maupun masyarakat bisa ikut berkontribusi agar sekolah ini terus berjalan dan memberi kesempatan yang sama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. 

“Kami terbuka untuk siapa pun yang ingin membantu. Anak-anak ini adalah warga negara Indonesia yang berhak atas pendidikan,” tutup Aiptu Agus. 

Baca juga: Aiptu Burhan, Bhabinkamtibmas Polsek Loli Hidupkan Semangat Baca Anak dengan Bagikan Buku Gratis

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved