Menkeu Purbaya dan Kiprahnya
Purbaya Dinilai Tak Cocok Jadi Politisi, Gaya Koboinya Bertentangan dengan Kultur Politik Indonesia
Pakar Komunikasi Politik Unpad, Kunto Adi Wibowo menilai gaya koboi Purbaya tak cocok dengan kultur politik Indonesia yang mementingkan loyalitas.
Ringkasan Berita:
- Gaya koboi Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa membuatnya banyak disukai publik dan membuatnya lebih populer dibanding menteri lainnya.
- Kepopuleran Purbaya ini pun membuat parpol meliriknya untuk menjadi politisi, salah satunya adalah PAN.
- Namun menurut Pakar Komunikasi Politik Unpad, Kunto Adi Wibowo, gaya koboi Purbaya tak cocok dengan kultur politik Indonesia yang mementingkan loyalitas. Sehingga Purbaya dinilai sulit untuk terjun ke politik.
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjadi salah satu menteri di Kabinet Merah Putih yang disorot publik imbas gaya koboinya yang berbeda dengan menteri-menteri lain.
Gaya komunikasi Menkeu Purbaya yang ceplas-ceplos dan apa adanya ini justru banyak disukai dan mendapat dukungan dari publik.
Kepopuleran Menkeu Purbaya di tengah publik ini membuat partai politik (parpol) berminat untuk menggandengnya sebagai kader.
Satu di antara parpol yang berminat menggaet Purbaya masuk politik adalah Partai Amanat Nasional (PAN).
Sayangnya keinginan PAN untuk menggaet Purbaya ini bertepuk sebelah tangan.
Purbaya langsung secara tegas menyatakan dirinya belum tertarik untuk terjun ke dunia politik.
“Saya nggak tertarik politik,” ucap Purbaya saat dikonfirmasi perihal kabar ada parpol yang menginginkannya untuk bergabung, Rabu (29/10/2025).
Lantas cocokkah sosok Purbaya Yudhi Sadewa ini terjun ke politik dan menjadi politisi?
Menurut Pakar Komunikasi Politik Unpad, Kunto Adi Wibowo, sosok Purbaya ini sulit untuk menjadi politisi.
Karena menurut Kunto gaya koboi Purbaya ini bertentangan dengan kultur politik Indonesia yang cenderung mementingkan loyalitas.
"Ya, tentu saja di kultur atau budaya politik di partai politik di Indonesia hari ini sangat susah ya."
Baca juga: Pengamat Sebut Prabowo Pasang Purbaya sebagai Striker di Kabinet: Biar Bisa Mengacak-acak
"Budaya partai politik di Indonesia hari ini mau tidak mau harus diakui sangat bergantung atau nilai yang paling besar adalah loyalitas gitu," kata Kunto dalam Program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV, Jumat (31/10/2025).
Kunto lantas membayangkan jika Purbaya masuk ke politik dan tetap mempertahankan gaya koboinya itu.
Maka bisa saja Purbaya berbicara blak-blakan soal seniornya di partai atau buka-bukaan tentang apa yang terjadi di partai. Hal ini malah berakibat negatif untuk partai.
Bahkan bisa berakibat fatal bagi hubungan Purbaya dengan partai yang menaunginya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.