Selasa, 4 November 2025

Pakubuwana XIII Meninggal Dunia

Fakta-fakta Raja Solo Pakubuwono XIII Wafat: Riwayat Penyakit, Pemakaman, Sosok Pengganti

Berikut fakta-fakta meninggalnya Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, atau Sinuhun,

TribunSolo.com
RAJA KERATON SOLO - Foto Pakubuwono XIII semasa hidup. Pakubuwono XIII wafat di RS Indriati Solo Baru, jenazah akan dimakamkan secara adat di Imogiri. 

TRIBUNNEWS.COM - Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, atau Sinuhun, wafat pada Minggu (2/11/2025) pagi. 

Kabar duka ini turut dibenarkan kerabat keraton yang juga Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat Keraton Solo, KPH Eddy Wirabhumi.

Pihaknya mengabarkan, Raja Solo Pakubuwono XIII meninggal pagi tadi di Rumah Sakit Indriyanti.

"Hari ini kita berduka, tadi pagi beliau nggak ada di rumah sakit Indriyanti," kata Eddy, Minggu dilansir TribunSolo.com.

Berikut sejumlah fakta penting seputar wafatnya Raja Keraton Solo tersebut:

1. Wafat di Usia 77 karena Sakit

Sinuhun Pakubuwono XIII tutup usia pada usia 77 tahun karena sakit.

Raja Keraton Solo itu mengalami sejumlah komplikasi penyakit hingga harus dirawat di rumah sakit.

Selama beberapa minggu terakhir, kondisinya kritis selama menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru.

Eddy menjelaskan bahwa kondisi Sinuhun sempat membaik dan pulang.

Namun, Sinuhun kembali masuk rumah sakit karena kesehatannya kembali memburuk.

Baca juga: Kronologi dan Riwayat Penyakit Raja Keraton Solo hingga Meninggal Dunia

“Iya, cukup lama, sebelum Adang Dal (kegiatan keraton) beliau sempat masuk rumah sakit, kemudian lumayan sehat dan kondur (pulang)."

"Namun setelah acara Adang Dal itu, beliau sakit lagi, masuk lagi sampai sekarang. Sebenarnya sudah lama beliau sakit," jelas Eddy, Minggu (2/11/2025).

Adang Dal adalah tradisi ritual menanak nasi yang dilaksanakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat setiap delapan tahun sekali pada Tahun Dal untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW.

Nasi yang dihasilkan dari prosesi ini kemudian dibagikan kepada keluarga keraton, abdi dalem, dan masyarakat. 

Sebelumnya, peringatan atau prosesi Adang Dal terakhir digelar pada Minggu (7/9/2025) di Pawon Gondorasan atau dapur di keputren Keraton Surakarta.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved