Jumat, 7 November 2025

Kepala BNN Suyudi Ario Seto Sebut Narkotika Kini Dikemas Sangat Licik, Kalangan Pemuda Harus Waspada

Kepala BNN menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya jumlah penyalahguna narkotika dan zat adiktif di Indonesia dari tahun ke tahun.

HandOut/IST
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Suyudi Ario Seto menerima pengurus Pemuda Patriot Nusantara (PPN) dalam audensi bertema tema "Gerakan Pemuda Bersih, Berprestasi, dan Anti Narkoba (Bersinar) di Kantor BNM, Jakarta, Senin (3/11/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Suyudi Ario Seto menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya jumlah penyalahguna narkotika dan zat adiktif di Indonesia dari tahun ke tahun.

Dia pun menyoroti bahwa modus penyebaran narkoba kini semakin beragam. Bahkan menyasar kalangan anak-anak dan remaja.

Hal itu disampaikan Suyudi saat menerima pengurus Pemuda Patriot Nusantara (PPN) dalam audensi bertema tema "Gerakan Pemuda Bersih, Berprestasi, dan Anti Narkoba (Bersinar) di Kantor BNM, Jakarta, Senin (3/11/2025).

"Kita harus berjuang, bekerja keras dan lebih cerdas sehingga tahun ini dan selanjutnya penyebaran dan penggunaan narkoba dapat ditekan dan berkurang. Narkotika kini dikemas dalam berbagai bentuk mulai dari permen, pil beraneka warna, hingga rokok elektronik isi ulang,” kata Suyudi.

“Ini adalah bentuk kejahatan yang sangat licik, karena menyerang generasi muda secara halus,” tambahnya.

Dia pun menyampaikan harapan agar Pemuda Patriot Nusantara menjadi mitra strategis BNN. 

“Kolaborasi ini penting, karena perang melawan narkoba hanya bisa dimenangkan jika pemerintah dan masyarakat berjalan seiring,” terangnya.

Sementara, Ketua umum PPN Andi Kurniawan menegaskan, organisasi kepemudaan ini siap menjadi garda terdepan dalam perang melawan narkoba, dengan menggerakkan jejaring pemuda di seluruh provinsi.

“Pemuda harus tampil sebagai pelopor perubahan. Kami siap berdiri paling depan dalam memerangi penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan edukatif, kreatif, dan berbasis kearifan lokal,” ujar Andi.

PPN, lanjut Andi, telah memiliki struktur organisasi aktif di 33 dan akan segera terbentuk pada 38 provinsi di Indonesia.

Melalui jaringan tersebut, PPN akan menindaklanjuti arahan Kepala BNN dengan melaksanakan program advokasi, sosialisasi, dan edukasi publik di berbagai daerah.

Menuut Andi, pendekatan yang digunakan bersifat kultural dan partisipatif, dengan menyesuaikan karakter masyarakat di tiap wilayah agar pesan anti-narkoba dapat diterima secara luas dan efektif.

“Kami akan membangun gerakan yang dekat dengan pemuda, menggunakan bahasa dan cara mereka lewat seni, olahraga, teknologi digital, hingga kegiatan sosial yang bermakna,” tambah Sekjen PPN, Jamil Yusuf.

Sedangkan, Ketua Dewan Pembina PPN Darmizal, menjelaskan, perang melawan narkoba bukan sekadar program pemerintah, tapi perjuangan moral seluruh anak bangsa. 

"Masa depan Indonesia terletak di tangan pemuda yang bersih dari narkoba. Itulah makna sejati dari patriotisme masa kini," tandasnya.

 

 


 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved