Ibu Kota Negara
IKN Disebut Terancam Jadi Kota Hantu, Politisi PDIP: Kalau Rampung, Bukan Prabowo yang Untung
Media Inggris, The Guardian, memuat artikel berjudul Indonesia's new capital, Nusantara, in danger of becoming 'ghost city', 29 Oktober 2025.
Menurutnya, pernyataan Purbaya juga harus dipertimbangkan, sebab membaiknya kondisi ekonomi tidak dapat diprediksi.
Sehingga, Ferdinand mengimbau, soal IKN boleh lah optimis, tetapi jangan sampai mengabaikan realita, khususnya saat target Jokowi tidak tercapai.
"Nah, kalau kita menyimak pernyataan Pak Purbaya, Pak Purbaya kan menyampaikan kalau ekonomi bagus, tapi kan sekarang kita belum tahu kapan ekonomi ini akan bagus. Kita tidak tahu," ujar Ferdinand.
"Jadi, semua ini adalah harapan. Bolehlah orang bicara optimis, tetapi kan tidak salah juga melihat realita yang terjadi, bahwa sejak pemerintahan Pak Jokowi masih menjabat sebagai presiden, target-targetnya tidak tercapai."
"Apalagi sekarang setelah Pak Jokowi tidak lagi menjadi presiden, tentu kan kita semakin ragu bahwa IKN ini akan selesai."
Terakhir, Ferdinand menilai, meski Prabowo tetap ingin melanjutkan pembangunan IKN, masih dipertanyakan pula seberapa besar kemauannya untuk menyelesaikan proyek tersebut.
"Kami di PDI Perjuangan melihat, tentu Pak Pak Prabowo akan terus berupaya melaksanakan pembangunan IKN. Tetapi, persentase dari capaiannya ini yang masih harus kita pertanyakan," papar Ferdinand.
"Berapa besar sebetulnya hasrat Pak Prabowo menyelesaikan ini."
"Seperti yang saya sampaikan tadi, Pak Prabowo tidak punya alasan politik yang kuat untuk menyelesaikan itu secara cepat."
(Tribunnews.com/Rizki A.)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.