Kata Pengamat Soal Keseriusan Budi Arie Setiadi Gabung Gerindra: Singgung Jokowi hingga Temperamen
Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai, bergabung dengan Gerindra akan membawa keuntungan bagi Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi
Terkait surat dakwaan ini, ada empat terdakwa, yakni Terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony, Terdakwa II Adhi Kismanto, Terdakwa III Alwin Jabarti Kiemas, dan Terdakwa IV Muhrijan Alias Agus.
Dalam surat dakwaan dibacakan JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025), tercantum persentase jatah masing-masing dari praktik penjagaan situs judi online berdasarkan keterangan saksi.
Khususnya, Budi Arie mendapat jatah sekitar 50 persen.
"Pembagian untuk Terdakwa II Adhi Kismanto sebesar 20 persen, Terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony sebesar 30 persen, dan untuk Saudara Budi Arie Setiadi sebesar 50 persen dari keseluruhan website yang dijaga," ungkap jaksa.
Pengakuan saksi ini sudah dibantah oleh Budi Arie dan menyatakan dirinya tak tahu menahu dan tak terlibat.
Singgung Temperamen
Soal keseriusan Budi Arie Setiadi untuk bergabung ke Partai Gerindra, pengamat politik dari Citra Institute Efriza juga menyoroti temperamen politisi kelahiran Jakarta, 20 April 1969 itu.
Temperamen sendiri merupakan bagian dari karakter seseorang yang memengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikirannya.
Menurut Efriza, Budi memiliki temperamen yang cukup tinggi, dan dapat dinilai politik praktisnya.
"Yang ketiga, yang jadi menarik adalah apakah Budi Arie benar-benar serius kepada Prabowo, kalau dilihat nyata-nyatanya temperamen Budi ini lumayan tinggi juga," kata Efriza.
"Kita bisa melihat dalam hal ini, temperamen itu bisa dinilai memang politik praktisnya atau pragmatisnya."
Efriza pun menjabarkan sikap temperamen Budi Arie, yakni pertama, saat Projo menyatakan tak lagi mendukung Jokowi karena menunjuk Prabowo sebagai Menteri Pertahanan RI.
Lalu, Projo menyatakan kembali memberi dukungan kepada Jokowi ketika Budi Arie mendapat posisi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia.
"Contoh misalnya, ketika Pak Prabowo diajak bergabung ke [Kabinet Jokowi menjadi Menteri Pertahanan RI], Budi menyatakan Projo tidak lagi mendukung Pak Jokowi,"
"Kemudian, menyatakan kembali mendukung ketika ia mendapatkan jabatan sebagai menteri giveaway atau posisi wakil menteri."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.