Bela Gibran yang Disebut Diasingkan ke Papua, Kader PSI: Jokowi 2.0 dengan Energi Individual Kuat
Kader PSI Dedy Nur Palakka membela Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang kerap disebut dibuang atau diasingkan ke Papua.
Ringkasan Berita:
- Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka kerap dinarasikan 'dibuang' atau diasingkan ke Papua.
- Gibran sudah membantah narasi tersebut.
- Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedy Nur Palakka memberikan pembelaan, dengan menyebut narasi diasingkan ke Papua hanyalah bentuk kebingungan para lawan politik.
TRIBUNNEWS.COM - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedy Nur Palakka membela Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang disebut 'dibuang' atau diasingkan ke Papua.
Dalam cuitan yang diunggah di akun media sosial Twitter (sekarang X), Rabu (5/11/2025), Dedy mengunggah tangkapan layar (screenshot) artikel berita online yang berjudul "Gibran Bantah Diasingkan ke Papua: Ini Bukan Tempat Pembuangan."
Lalu pada unggahan itu, mulanya Dedy menyebut, Gibran selalu diremehkan oleh lawan politiknya.
Alasannya, karena kini Gibran dinilai telah menjadi sosok penerus sang bapak, Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Dedy, Gibran yang terkesan tak banyak bicara dan memiliki ketenangan seperti bapaknya, justru membuat lawan politiknya ketar-ketir.
Oleh karenanya, pria kelahiran Makassar, 23 Agustus 1981 itu menilai, lawan politik Gibran kebingungan sehingga terus membuat tudingan atau narasi seolah suami Selvi Ananda diasingkan ke Papua.
Berikut cuitan lengkap Dedy Nur Palakka membela Gibran yang disebut diasingkan ke Papua:
Sebenarnya, ada ketakutan politik yang cukup beralasan dari lawan politik itulah mengapa Gibran Rakabuming Raka terus diremehkan atau bahkan direndahkan martabatnya sebagai manusia.
Sebab, sosok Gibran telah menjelma menjadi Jokowi 2.0 — dengan energi individual yang kuat dan gaya komunikasi yang tidak banyak bicara.
Justru karena sikap diam dan ketenangannya itulah, lawan-lawan politiknya menjadi sangat khawatir.
Dalam dunia politik, yang tidak bisa dipahami adalah senjata paling mematikan, dan mereka kini kebingungan harus menyerang dari sisi mana lagi.
Tuduhan politik bahwa Gibran sedang “diasingkan” hanyalah bentuk kebingungan dari para lawan yang mungkin menyadari bahwa ambisi politik mereka di masa depan bisa terhambat jika sosok ini terus menjadi bahan pembicaraan di hampir semua lapisan masyarakat.
Baca juga: Setahun Prabowo-Gibran, Anak Buah Purbaya Bilang Perekonomian Nggak Jelek-jelek Amat
Pada akhirnya, mari bersaing secara terbuka dan elegan.
Ajarkan kepada rakyat Indonesia bagaimana cara berpolitik dengan terhormat.
Gibran Bantah Langsung Narasi Soal Diasingkan ke Papua
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka telah membantah langsung narasi yang menyebut dirinya dibuang atau diasingkan ke Papua.
Mantan Wali Kota Solo yang kini berusia 38 tahun itu menegaskan, narasi tersebut tidak benar.
Diketahui, Gibran sendiri sudah mendapat tugas khusus dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk menangani permasalahan di bagian Indonesia timur yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.