Sabtu, 8 November 2025

Lokal Asri

Fauna Maskot Daerah: Simbol Identitas dan Cermin Kekayaan Alam Indonesia

Dari elang bondol hingga orangutan, setiap maskot daerah menyimpan kisah dan semangat menjaga alam Indonesia.

Shutterstock
MASKOT ALAM INDONESIA - Satwa endemik Indonesia di habitat alaminya, menjadi simbol kekayaan dan identitas daerah. Dari elang bondol hingga orangutan, setiap maskot daerah membawa pesan penting tentang pelestarian alam dan upaya menjaga keanekaragaman hayati Nusantara. 

Perjuangan menyelamatkannya pun jadi salah satu kisah konservasi paling inspiratif di Indonesia. Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) bekerja sama dengan komunitas lokal, lembaga internasional, dan kelompok pecinta burung membentuk berbagai pusat konservasi dan penangkaran. Salah satunya di Pulau Nusa Penida dan Desa Tengkudak, Tabanan, yang kini dikenal sebagai Kampung Jalak Bali. 

Berkat kerja sama lintas pihak, jumlah Jalak Bali sempat menembus 600 ekor di alam pada 2023. Meski sempat turun menjadi 552 ekor pada 2024, populasinya kini jauh lebih stabil dibanding dua dekade lalu. 

Kini, jalak Bali bukan cuma jadi maskot Provinsi Bali, tapi juga simbol harapan bahwa satwa langka bisa bangkit kalau manusia ikut menjaga. 

Baca juga: 5 Spot Wisata Dekat Lokasi Syuting Abadi Nan Jaya, Khas Alam Indonesia!

4. Cendrawasih - Burung Surga yang jadi Identitas Papua

Burung cendrawasih (bird of paradise)

Burung cendrawasih (bird of paradise) adalah simbol kemurnian dan kebebasan bagi masyarakat Papua. Dari sekitar 30 jenis di dunia, 28 di antaranya hidup di tanah Papua.

Buat masyarakat adat, cendrawasih punya makna spiritual. Bulu indahnya hanya boleh dikenakan oleh kepala suku atau tokoh adat sebagai simbol kehormatan

Keindahan cendrawasih membuatnya dijuluki sebagai “burung surga”, tapi juga menjadikannya target perburuan. Karena itu, burung ini dilindungi oleh Undang-Undang Konservasi Nomor 5 Tahun 1990. Pemerintah juga melindungi habitatnya lewat kawasan konservasi seperti Taman Nasional Lorentz dan Wasur.

5. Orangutan - Wajah Konservasi Kalimantan

Orangutan adalah simbol kuat konservasi di Indonesia. Primata cerdas ini cuma bisa ditemukan di Sumatera dan Kalimantan, dengan tiga spesies utama: orangutan sumatra, kalimantan, dan tapanuli. 

Sayangnya, semua spesies itu kini memiliki status yang sama, yakni kritis menurut IUCN. Ekspansi kebun sawit, kebakaran hutan, dan perburuan liar membuat populasinya terus menurun. Dalam 40 tahun terakhir, jumlahnya terus menurun hingga 80 persen. 

Upaya penyelamatan terus digencarkan oleh berbagai lembaga. Di Kalimantan Tengah, rehabilitasi dilakukan di Nyaru Menteng dan Pulau Kaja, tempat orangutan belajar bertahan hidup sebelum dilepas ke alam liar. Taman Nasional Tanjung Puting pun jadi rumah konservasi terbesar bagi ribuan orangutan, sekaligus bukti nyata bahwa menjaga mereka berarti menjaga jantung hutan Borneo. 

Dari Maskot Jadi Inspirasi Konservasi

Uniknya, banyak daerah di Indonesia kini nggak cuma bangga dengan maskotnya, tapi juga menjadikannya inspirasi untuk gerakan pelestarian alam. 

Elang Bondol, maskot Jakarta, kini jadi wajah program pelepasliaran burung di Kepulauan Seribu—pengingat bahwa kota besar pun butuh ruang hidup bagi satwa liarnya. Ada juga anoa, ikon Sulawesi yang menjadi pusat kampanye #SaveAnoa dan wisata edukasi di Hutan Lore Lindu yang melibatkan warga sekitar. 

Jalak Bali sukses bangkit dari ambang kepunahan lewat kerja sama antar warga dan Taman Nasional Bali Barat, jadi contoh nyata konservasi berbasis komunitas. Sementara di Papua, cendrawasih jadi simbol gerakan hijau di kampung wisata birdwatching di Papua, dan orangutan menjadi simbol perjuangan hutan Kalimantan. 

Dari elang di langit Jakarta sampai orangutan di hutan Borneo, setiap maskot adalah cermin semangat kita menjaga alam Indonesia agar tetap lestari dan berarti. 

Melalui inisiatif Lokal Asri, Tribunnews, dan Tribun Network mengajak kamu untuk mengenal lebih dekat fauna khas Nusantara, sekaligus ikut menjaga kelestarian alam Indonesia agar tetap indah dinikmati generasi mendatang. 

Baca juga: 5 Hewan Sakral Simbol Kehidupan di Alam Indonesia, Bukan Cuma Mitos!

Halaman 2/2

Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved