Pemerintah Indonesia Mobilisasi 7,7 Miliar Dolar AS per Tahun dari Pasar Karbon
Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH melaporkan bahwa pilar utama dari strategi ini adalah Peraturan Presiden tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK).
Ringkasan Berita:
- Pembiayaan proyek rendah emisi, menciptakan ekosistem ekonomi hijau yang menguntungkan.
- Transformasi menuju ekonomi hijau adalah sebuah keniscayaan yang profitabel.
- Indonesia kini menjadi destinasi menarik bagi modal yang mencari pertumbuhan berkelanjutan.
TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-30 yang akan diselenggarakan pada November 2025 di Belém, Brasil, Indonesia bukan hanya berani soal lingkungan, tetapi juga membuka babak baru bagi perekonomian nasional.
Pemerintah mengumumkan keberhasilan mobilisasi investasi lintas sektor hingga US$7,7 miliar atau sekitar 128,5 triliun rupiah per tahun melalui skema pasar karbon, sebuah sinyal kuat bagi para investor global.
Pasar karbon adalah sistem perdagangan untuk unit emisi gas rumah kaca, seperti kredit karbon, yang mewakili hak untuk melepaskan atau mengurangi sejumlah emisi gas rumah kaca.
Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH melaporkan bahwa pilar utama dari strategi ini adalah Peraturan Presiden tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK).
Regulasi ini menjadi landasan bagi pembiayaan proyek-proyek rendah emisi, menciptakan ekosistem ekonomi hijau yang menguntungkan.
Menteri LH/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa transformasi menuju ekonomi hijau adalah sebuah keniscayaan yang profitabel.
“COP30 menjadi momentum untuk membuktikan bahwa pembangunan hijau tidak hanya mungkin, tetapi juga menguntungkan,” katanya dikutip Jumat (7/11/2025).
Menurutnya, langkah ini didukung oleh penghentian investasi pada pembangkit batu bara baru sejak 2023 dan percepatan penutupan PLTU lama.
Kebijakan tersebut secara langsung mengalihkan fokus investasi ke sektor energi terbarukan, yang ditargetkan mencapai 23 persen dari bauran energi nasional pada 2030.
Dengan adanya kepastian hukum dan komitmen politik yang kuat, Indonesia kini menjadi destinasi menarik bagi modal yang mencari pertumbuhan berkelanjutan, mulai dari proyek energi bersih, restorasi ekosistem, hingga teknologi pengelolaan limbah modern.
| Menteri LH Sentil Pemprov Jakarta Tak Serius Atasi Sampah: Kirim 8.000 Ton Per Hari ke Bantargebang |
|
|---|
| Beruang Liar Kembali Serang Warga Jepang Sampai Tewas, Empat Luka-luka |
|
|---|
| AZEC: Airlangga Beber Peluang RI di Pembiayaan Transisi Energi dan Pasar Karbon |
|
|---|
| Usai Tinjau MBG di Jakarta, Ibu Negara Brasil Undang Indonesia Hadiri Konferensi Iklim PBB |
|
|---|
| Menteri LH & Gubernur DKI Jakarta Tawarkan Solusi untuk Hujan Mengandung Mikroplastik di Jabodetabek |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.