Senin, 10 November 2025

Indonesia Siapkan Solusi Iklim Global di COP30, Menteri Hanif: Kami Memimpin dengan Aksi Nyata

Dalam forum yang dijuluki “COP of Truth” ini, Indonesia tidak lagi berfokus pada janji, melainkan pada hasil yang telah dicapai.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com
IKLIM GLOBAL - Utusan Khusus Presiden bidang Energi dan Iklim, Hashim Djojohadikusumo bersama Menteri LH/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq (kanan), dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil. 

 

Ringkasan Berita:
  • Indonesia menegaskan posisi sebagai pemimpin aksi iklim global dalam COP30 dengan menampilkan capaian konkret, bukan sekadar janji.
  • Pemerintah menyampaikan keberhasilan seperti penurunan deforestasi 75 persen, restorasi hampir 1 juta hektare lahan kritis, dan pengakuan 1,4 juta hektare hutan adat.
  • Dengan target Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat, Indonesia menekankan bahwa pembangunan hijau bukan hanya keharusan, tetapi juga memberi keuntungan nyata.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia mengambil panggung utama dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) dengan menegaskan posisinya sebagai pemimpin aksi iklim global.

Pemerintah, melalui Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), hadir dengan membawa serangkaian bukti konkret yang menunjukkan komitmen serius dalam mengatasi krisis iklim.

Dalam forum yang dijuluki “COP of Truth” ini, Indonesia tidak lagi berfokus pada janji, melainkan pada hasil yang telah dicapai.

Menteri LH/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan bahwa momentum ini digunakan untuk membuktikan bahwa pembangunan hijau tidak hanya sebuah keharusan, tetapi juga sebuah keuntungan.

Baca juga: Indonesia Tegaskan Komitmen Iklim dan Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis

“COP30 menjadi momentum untuk membuktikan bahwa pembangunan hijau tidak hanya mungkin, tetapi juga menguntungkan. Indonesia membangun kepemimpinan dari aksi nyata, bukan sekadar janji,” ujar Hanif di Belém, Brasil.

Di antara capaian yang dibanggakan adalah penurunan angka deforestasi hingga 75 persen sejak 2019, restorasi 950.000 hektare lahan kritis, serta pengakuan 1,4 juta hektare hutan adat.

Kebijakan strategis seperti Perpres tentang Waste-to-Energy dan Nilai Ekonomi Karbon menjadi fondasi yang memperkuat langkah dekarbonisasi nasional.

Dengan target ambisius menuju Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat, Indonesia menunjukkan kepada dunia bahwa kepemimpinan iklim yang efektif diukur dari tindakan nyata di lapangan, bukan dari retorika di meja perundingan.

(Tribunnews.com/ Wahyu Aji)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved