Mengenang Gubernur Kalteng Tjilik Riwut, 27 Tahun Sejak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Tjilik Riwut bersama wakil suku Dayak lainnya pernah menyatakan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ringkasan Berita:
- Kenang 27 tahun penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Tjilik Riwut
- Keluarga Tjilik Riwut mengucapkan banyak terima kasih kepada Pengurus Pusat Pemuda Katolik
- Tjilik Riwut memiliki kecintaan yang begitu besar terhadap bangsa dan negara Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat Pemuda Katolik mengadakan seminar untuk mengenang 27 tahun penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada mantan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Anakletus Tjilik Riwut.
Seminar bertajuk “Isen Mulang untuk Indonesia” ini berlangsung di Hotel Sotis Residence, Pejompongan, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2025).
Seminar dihadiri langsung keluarga Tjilik Riwut.
“Seminar ini diselenggarakan diinisiasi oleh Pemuda Katolik untuk mengenang 27 tahun penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Anakletus Tjilik Riwut,” kata Ketua Panitia Egi Praginanta dalam sambutannya.
Egi menegaskan seminar ini bukan sekadar peringatan dari sejarah tapi juga untuk menimba kembali inspirasi atau warisan nilai dari sosok Tjilik Riwut selaku pemimpin yang hidupnya menyatu dengan iman dan bangsa.
Baca juga: Gubernur Agustiar Sabran Sidak ke Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya
“Tjilik Riwut bukan hanya Gubernur Kalteng, ia adalah seorang Dayak sejati yang sederhana, yang jujur, juga berani. Ia juga seorang Katolik yang imannya dalam tindakannya itu sejalan dengan ajaran dan napas Katolik,” tutur Edi.
Dalam seminar, turut hadir putri ke-2 Tjilik Riwut, Anastasi Ratna Hawun Meiarti.
Atas nama keluarga, Anastasi mengucapkan banyak terima kasih.
Baca juga: Masyarakat Adat Dayak Kenyah Kelola Kakao Berbasis Kearifan Lokal
“Kami atas nama keluarga besar Pahlawan Nasional Tjilik Riwut mengucapkan banyak terima kasih kepada Pengurus Pusat Pemuda Katolik yang telah menyelenggarakan seminar nasional Isen Mulang untuk Indonesia,” katanya.
Ia menambahkan, sejauh ini nama Tjilik Riwut masih lebih dikenal di lingkungan Kalimantan Tengah.
Karena itu, menurutnya, sudah selayaknya Pemuda Katolik mengadakan seminar untuk mengenang kepahlawanan Tjilik Riwut, sekaligus menambah wawasan masyarakat luas mengenai sosok pahlawan nasional yang beriman Katolik.
Anastasi juga menuturkan bagaimana ayahnya memiliki kecintaan yang begitu besar terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Cinta itu, kata dia, berakar dari kecintaan Tjilik Riwut terhadap budaya serta adat istiadat suku Dayak.
Bersama para wakil suku Dayak lainnya, Tjilik Riwut pun pernah menyatakan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kecintaan kepada bangsa diwujudkan mulai dari kecintaan beliau kepada budaya dan adat istiadat suku Dayak kemudian bersama dengan wakil suku Dayak lainnya menyatakan sumpah setia kepada negara Indonesia,” pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.