Surya Paloh: Komisi Reformasi Polri Bentukan Presiden Sudah Dipikirkan Matang

Ringkasan Berita:

• Surya Paloh menyatakan dukungan terhadap pembentukan Komisi Reformasi Polri oleh Presiden Prabowo Subianto.
• Ia meyakini keputusan tersebut telah melalui pertimbangan matang dan merupakan langkah strategis.
• Paloh berharap komisi ini dapat membawa kemajuan dan memperkuat institusi kepolisian.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, meyakini Komisi Reformasi Polri bentukan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat institusi kepolisian. 

Surya Paloh menilai, pembentukan komisi tersebut telah melalui pertimbangan matang oleh Presiden Prabowo. 

"Saya pikir itu sebuah kebijakan yang memang pasti telah dipikirkan terlebih dahulu oleh Presiden ya," kata Surya Paloh, seusai melepas ribuan peserta FunWalk menjelang HUT ke-14 Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Minggu (9/11/2025).

Ia berharap keberadaan Komisi Reformasi Polri dapat membawa perubahan bagi tubuh kepolisian. 

"Untuk bagaimana sesuai dengan harapan, agar ada kemajuan yang lebih baik dalam memperkuat institusi Polri itu sendiri, saya pikir," ujar Surya Paloh. 

Adapun Prabowo melantik sejumlah nama yang masuk dalam Komisi Reformasi Polri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Komisi itu diketuai Jimly Asshiddiqie.

Jimly dilantik bersama sembilan anggota Komisi Reformasi Polri berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 122/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Keanggotaan Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang ditetapkan 7 November 2025.

Berikut 10 nama yang dilantik Prabowo menjadi anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri:

1. Jimly Asshiddiqie (Ketua merangkap anggota)

2. Yusril Ihza Mahendra

3. Supratman Andi Agtas 

4. Otto Hasibuhan 

5. Jenderal (Purn) Tito Karnavian 

6. Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo

7. Mahfud MD 

8. Jenderal (Purn) Badrodin Haiti 

9. Jenderal (Purn) Idham Azis

10. Jenderal (HOR) (Pur) Ahmad Dofiri