Jumat, 14 November 2025

Vaksin TB Inhalasi Mulai Uji Klinik Fase 1 pada Manusia di Jakarta

Uji klinik fase awal ini dilaksanakan di dua RS di Jakarta yaitu di RSIJ Cempaka Putih dan RS Persahabatan dengan total 36 partisipan.

Tribunnews.com/ Rina Ayu
UJI VAKSIN TB - Vaksin Tuberkulosis (TB) Inhalasi mulai menjalani uji klinik fase I di Jakarta. Pemerintah melalui BPOM RI dan Kemenkes memberikan dukungan pelaksanaan uji klinik pada manusia ini dengan harapan untuk mengentaskan TBC di Indonesia. Pengumuman pelaksanaan uji klinik fase I ini dilakukan di di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Vaksin Tuberkulosis (TB) Inhalasi mulai menjalani uji klinik fase I.

Vaksin ini, tidak seperti vaksin biasa yang penggunaannya disuntikan ke otot atau intramuskular (IM), yaitu di lengan, vaksin inhalasi penggunaannya dihirup.

Peneliti vaksin TB Prof Erlina Burhan menerangkan, singkat cara kerja vaksin inhalasi ini yaitu dosis vaksin diberikan melalui hembusan udara dari alat nebulizer yang kemudian dihirup melalui mulut. 

Uji klinik fase awal ini dilaksanakan di dua RS di Jakarta yaitu di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih dan RS Persahabatan dengan total 36 partisipan.

“Syaratnya sukarelawan ini harus sehat. Uji klinik ini akan berlangsung selama 6 bulan, mulai November 2025 – Juli 2026,” tutur Prof Erlina di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2025).

Baca juga: Perluas Kampung Siaga Hingga Ribuan Lokasi, Pemprov DKI Mantapkan Target Eliminasi TBC 2030

Pengembangan vaksin yang dikembangkan oleh Etana bersama CanSino ini ini mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI).

Kehadiran calon vaksin TB ini jadi harapan baru untuk eliminasi tuberkulosis di Indonesia.

Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes RI) dr. Benjamin Paulus Octavianus mengatakan, eliminasi TB di Indonesia merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Salah satu yang dilakukan adalah mencari dan menemukan vaksin.

Vaksin TB sangat dibutuhkan untuk mengatasi beban TB di Indonesia.

“Biar Indonesia bisa seperti  negara-negara maju. TB-nya sudah tidak ada di negara itu. Di Indonesia ada 380 kasus TB per 100 ribu penduduk. Vaksin Tb dibutuhkan, Pak Prabowo pernah ke WHO, makanya beliau paham TB ini harus diberantas,” tutur dia.

BPOM RI memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan uji klinik fase 1 vaksin TBC inhalasi ini melalui persetujuan resmi pelaksanaan uji klinis fase 1 .

“Harapannya agar mewujudkan Indonesia bebas tuberkulosis (TBC). Uji klinik fase 1 menjadi tahapan penting untuk memastikan keamanan dan respons awal terhadap vaksin pada manusia,” tutur Kepala BPOM RI Prof Taruna Ikrar.

BPOM berharap uji klinis ini dapat menjadi langkah awal menuju kemandirian Indonesia dalam pengembangan vaksin TBC dan percepatan eliminasi penyakit TBC secara nasional.

Sebagai produsen, Presiden Direktur Etana Nathan Tirtana  mengatakan, hampir 100 persen vaksin TB inhalasi ini dikembangkan di Indonesia termasuk uji klinik  fase 1, fase 2 dan 3.

“Ke depan, kami berharap dapat melanjutkan tahapan uji klinis vaksin ini ke tahap 2 dan 3, membangun fasilitas produksi lokal, serta memperkuat kemandirian farmasi di tanah air. Dengan pemerintah seperti BPOM, Kemenkes, lintas sektor diharapkan proses pengembangan dan produksi dapat berjalan lancar dan efisien,” ungkap Nathan.

 Foto: Tribunnews.com/Rina Ayu

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved