Minggu, 16 November 2025

Pemilu 2029

Jokowi Disebut Turun Lagi di Pileg 2029 untuk Menangkan PSI, Ahmad Ali: Tunggu Kondisinya Pulih

Jokowi disebut berjanji kembali turun melakukan agenda-agenda politik terkhusus untuk membantu memenangkan PSI di Pemilu 2029.

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
JOKOWI BAKAL BANTU PSI - Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali saat memberikan arahan dalam Pra Rakerwil DPW PSI seluruh Jawa Barat, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025) malam. Ali menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) bakal membantu kemenangan PSI di Pileg 2029 tapi tunggu kondisinya pulih dulu. [Rizki Sandi Saputra] 
Ringkasan Berita:
  • Jokowi disebut berjanji kembali turun melakukan agenda-agenda politik.
  • Terkhusus untuk membantu memenangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pemilu 2029.
  • Hal ini disampaikan langsung Jokowi ke Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) disebut berjanji kembali turun melakukan agenda-agenda politik terkhusus untuk membantu memenangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pemilu 2029.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali yang menyebut kalau janji itu disampaikan Jokowi kepada dirinya.

"Pak jokowi sudah berjanji pada saya, insyaallah beliau akan totalitas berjuang bersama-sama, akan tempur, turun ke lapangan, berjuang bersama-sama membersamai kita untuk memenangkan PSI," kata Ali saat memberikan arahan di Pra Rakerwil DPW PSI seluruh Jawa Barat, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025) malam.

Meski begitu kata Ali, untuk saat ini dirinya meminta kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk memulihkan dulu kesehatannya.

Dirinya menargetkan pada 2027 nanti, kondisi Jokowi akan pulih 100 persen dan bisa langsung melakukan agenda kemenangan untuk PSI.

"Hari ini beliau kami minta untuk lebih banyak istirahat, memulihkan supaya kondisinya fit 100 persen, sehingga nanti 2027 beliau kembali prima seperti biasa," ucap Ali.

Baca juga: Sosok Ahmad Ali, Ketua Harian PSI Sebut Siap Kalahkan NasDem, Eks Waketum di Partainya Surya Paloh

Mantan Waketum Partai NasDem itu berujar, dengan turunnya Jokowi nanti, maka PSI diyakini bisa menang Pemilu atau minimal lolos ke parlemen.

Sebab, Ahmad Ali beranggapan peran Jokowi di dunia politik masih sangat kuat, sehingga akan memberikan efek besar nantinya.

"Dan beliau saya mewakili betul efek jokowi itu masih sangat kuat di Indonesia," tandas Ahmad Ali.

 

Masuk PSI karena Pengaruh Jokowi 

Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali membeberkan soal alasan dirinya memilih hijrah ke PSI usai tak lagi aktif sebagai Waketum Partai NasDem.

Ali menyatakan, perpindahannya ke PSI ada pengaruh besar dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Kata Ali, Jokowi menjadi figur yang peduli soal tindak lanjut dirinya usai tak lagi berseragam Partai NasDem.

Baca juga: 3 Fakta Budi Arie Ingin Gabung Gerindra, Pernah Digoda Prabowo saat Kongres PSI

Mulanya, Ahmad Ali bercerita, ada beberapa partai yang memilki ketertarikan untuk memintanya bergabung.

"Ya ada beberapa partai yang sempat mengajak, PKB, Golkar, PAN. itu aja dulu," kata Ali kepada awak media usai memberikan arahan dalam Rakerwil DPW PSI seluruh Jawa Barat, di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025).

Dari beberapa partai tersebut, PAN disebut Ahmad Ali menjadi yang paling semangat untuk merekrutnya.

Elite PAN bahkan kata Ali, sampai meminta kepada Jokowi agar dirinya mau bergabung ke partai yang dipimpin Zulkifli Hasan tersebut.

"Jadi gini ketika Pak Jokowi masih jadi presiden ada beberapa partai ya katakanlah PAN minta kepada Pak Jokowi, minta saya kepada Pak Jokowi untuk bergabung," kata Ali.

Setelah itu, Jokowi kata Ahmad Ali, mengundang dirinya untuk makan siang di suatu tempat yang tidak disebutkan sekaligus membahas langkah politik lanjutannya.

"Nah kemudian Pak Jokowi mengundang saya makan siang menyampaikan beberapa partai yang mengajak bergabung. Terus saya bilangnya nanti," kata Ali.

Dalam momen tersebut juga, Jokowi langsung meminta kepada Ahmad Ali memberikan jawaban.

Jokowi saat itu kata dia, meminta Ahmad Ali untuk pindah ke partai yang dirasa nyaman.

Mendapat pertanyaan tersebut, mantan Waketum Partai NasDem itu langsung menjawab kalau dirinya akan membersamai Jokowi.

"Pak Jokowi, nyamannya dimana? Yang saya jawab nyamannya sama-sama Bapak aja lah ya. Jadi seperti itu dialetika ya," kata dia.

WAWANCARA EKSKLUSIF - Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali berkunjung ke kantor redaksi Tribunnews, Jakarta, Rabu (8/10/2025). Ahmad Ali juga sempat diwawancarai secara khusus terkait kepindahannya dari NasDem ke PSI serta target-target PSI ke depannya menyambut Pemilu 2029 mendatang.
WAWANCARA EKSKLUSIF - Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali berkunjung ke kantor redaksi Tribunnews, Jakarta, Rabu (8/10/2025). Ahmad Ali juga sempat diwawancarai secara khusus terkait kepindahannya dari NasDem ke PSI serta target-target PSI ke depannya menyambut Pemilu 2029 mendatang. (TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA)

Akhirnya, Ahmad Ali memilih bergabung dengan PSI dan saat ini menduduki jabatan sebagai Ketua Harian DPP PSI.

Alasan lain, dirinya menilai kalau PSI memang akan menjadi partai selanjutnya yang membuat dirinya lebih berkembang dengan tujuan untuk meloloskan partai itu ke Parlemen.

"Nah kemudian partai yang bagi saya secara pribadi kan saya suka tantangan. Nah kalau saya berada di sini (PSI) saya pastikan saya bisa bekerja, berjuang bersama-sama karena partai ini partai baru. Tantangannya adalah bagaimana kami harus meloloskan partai ini masuk ke Senayan," ucap dia.

Ketika disinggung soal kemungkinan Jokowi bergabung ke PSI juga, Ali enggan berbicara lebih jauh.

Namun, apabila menilik dari pernyataannya, ada sinyal besar kalau di kemudian hari Jokowi akan gabung ke partai yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep tersebut.

"Sampai hari ini yang tau J itu kan formatur. Karena kebetulan saya ini kan produk formatur. Sehingga saya tidak bisa masuk di ruang itu. Karena saya sendiri posisi J dengan ketua harian ini produk formatur," kata dia.

"Nah ketua harian (sudah) diumumkan, J belum diumumkan. Jadi saya minta maaf saya belum bisa menjawab tentang apa itu," tandas Ahmad Ali.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved