Senin, 17 November 2025

BMKG Pantau Dua Bibit Siklon Tropis 97S dan 98S, Sejumlah Wilayah Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem

Meski peluang keduanya berkembang menjadi siklon tropis dalam 72 jam ke depan masih rendah, dampaknya tetap nyata

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
WASPADA CUACA EKSTREM - Suasana permukiman dengan latar awan gelap di Jakarta, Senin (20/1/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi mengenai dua Bibit Siklon Tropis 97S dan 98S yang saat ini terpantau aktif di sekitar wilayah Indonesia.  

Sekitar waktu yang sama, Bibit Siklon Tropis 98S juga terdeteksi di Samudra Hindia, barat daya Bengkulu. Sistem ini berpusat di 8.2°LS – 101.4°BT dengan kecepatan angin maksimum 20 knot (37 km/jam) dan tekanan minimum 1007 hPa.

Dampak yang mungkin muncul dari 98S antara lain:

1. Hujan Sedang – Lebat: Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jawa Barat

2. Angin Kencang: Bengkulu, Lampung, Banten, dan selatan Jawa Barat

3. Gelombang Sedang 1,25–2,5 meter: Samudra Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Perairan barat Aceh–Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa Barat

4. Gelombang Tinggi 2,5–4 meter: Samudra Hindia barat Lampung dan Samudra Hindia selatan Jawa Barat

Gelombang tinggi ini menjadi perhatian khusus bagi nelayan, kapal wisata, dan kapal barang yang melintas di jalur barat dan selatan Sumatra–Jawa.

Pantau Informasi Resmi

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menekankan bahwa meski dua bibit siklon tersebut berada pada kategori peluang rendah, masyarakat tetap harus waspada karena dampaknya tetap dapat memicu cuaca ekstrem.

“BMKG melalui TCWC Jakarta terus melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan kedua bibit siklon tersebut. Pemantauan ini dilakukan secara berkesinambungan untuk memastikan setiap perubahan signifikan dapat segera diinformasikan kepada publik dan instansi terkait guna mendukung tindakan mitigasi yang lebih cepat dan tepat,” ujar Andri.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG: DKI Jakarta dan Pulau Jawa Hadapi Risiko Cuaca Ekstrem Awal November 2025

BMKG menegaskan bahwa gelombang tinggi adalah salah satu ancaman utama dari dua sistem ini, terutama bagi wilayah selatan Indonesia yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.

Agar tetap aman, masyarakat diimbau melakukan langkah-langkah berikut:

1. Warga Pesisir dan Nelayan

  • Cek prakiraan gelombang sebelum melaut.
  • Hindari area dengan potensi gelombang 2,5–4 meter.
  • Pastikan peralatan komunikasi aktif selama berada di laut.

2. Masyarakat di Daratan

  • Hindari berteduh di bawah pohon besar saat angin kencang.
  • Pastikan saluran air di sekitar rumah tidak tersumbat.
  • Waspadai banjir bandang ketika hujan turun terus-menerus.

3. Aparat Daerah dan Relawan

  • Perkuat koordinasi kesiapsiagaan.
  • Siapkan jalur evakuasi untuk wilayah rawan banjir dan longsor.
  • Pastikan alat peringatan dini berbasis komunitas aktif berfungsi.

Kesadaran kolektif menjadi kunci agar risiko bencana dapat ditekan. Kita mungkin tidak bisa menghentikan bibit siklon, tetapi hal ini bisa diantisipasi dengan informasi yang tepat dan tindakan yang cepat.

 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved