Minggu, 16 November 2025

Longsor di Cilacap

Cilacap Dilanda Longsor, BMKG Ungkap Faktor Pemicu dan Langkah Antisipasi

Longsor yang terjadi di Kabupaten Cilacap pada Kamis (13/11/2025) menyisakan kekhawatiran baru bagi warga. 

Tribun Banyumas/Permata Putra Sejati
EVAKUASI KORBAN - Tim SAR Gabungan melakukan proses evakuasi di lokasi tanah longsor Desa Cibeunying, Cilacap, Jumat (14/11/2025). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

 

Ringkasan Berita:
  • Longsor terjadi di Kabupaten Cilacap Kamis (13/11/2025).
  • Potensi cuaca ekstrem yang masih berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
  • BMKG ungkap langkah antisipasi.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Longsor yang terjadi di Kabupaten Cilacap pada Kamis (13/11/2025) menyisakan kekhawatiran baru bagi warga. 

Bukan hanya karena material tanah yang menutup akses dan mengancam permukiman, tetapi juga karena potensi cuaca ekstrem yang masih berlanjut dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga: Anjing Pelacak K9 Polri Diterjunkan Cari Korban Longsor Cilacap

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis penjelasan lengkap mengenai rangkaian peristiwa yang memicu longsor tersebut serta upaya penanganan yang saat ini disiapkan bersama berbagai pihak. 

Paparan BMKG menunjukkan bahwa kejadian ini bukan insiden tunggal.

Bencana longosr merupakan akumulasi kondisi cuaca basah berkepanjangan, fenomena atmosfer regional, hingga bibit siklon yang aktif di sekitar Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa longsor di Majenang terjadi setelah wilayah Cilacap diguyur hujan intens selama beberapa hari berturut-turut. 

Observasi di Pos Hujan Majenang menunjukkan dua hari dengan curah hujan sangat tinggi, yakni 98,4 mm/hari dan 68 mm/hari pada 10–11 November.

Setelah itu, wilayah tersebut masih diguyur hujan ringan. Kondisi inilah yang membuat tanah jenuh air, mengurangi daya ikatnya, dan membuat lereng mudah bergerak.

“Rangkaian hujan tersebut membuat kondisi tanah semakin basah dan lereng menjadi lebih rentan terhadap pergerakan,” ujar Guswanto dalam siaran pers, Minggu (16/10/2025). 

Dalam konteks kebencanaan hidrometeorologi, tanah jenuh air adalah salah satu pemicu utama terjadinya longsor. 

Ketika struktur tanah melemah, getaran kecil, aliran air, atau tekanan dari bagian lereng lainnya bisa menjadi pemicu pergerakan massa tanah.


Fenomena Atmosfer yang Memperkuat Pembentukan Awan Hujan

HUJAN MIKROPLASTIK - Pengendara roda dua melintas saat hujan di Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (3/11/2025). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat memakai masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan setelah hujan karena air langit itu, menurut temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional, mengandung mikroplastik. Bagi manusia, mikroplastik bisa menimbulkan pelbagai penyakit serius, seperti gangguan reproduksi, masalah hormonal, dan kanker. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
HUJAN MIKROPLASTIK - Pengendara roda dua melintas saat hujan di Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (3/11/2025). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat memakai masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan setelah hujan karena air langit itu, menurut temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional, mengandung mikroplastik. Bagi manusia, mikroplastik bisa menimbulkan pelbagai penyakit serius, seperti gangguan reproduksi, masalah hormonal, dan kanker. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Tak hanya hujan harian, dinamika atmosfer skala besar juga berkontribusi. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved