Minggu, 16 November 2025

BMKG Pantau Dua Bibit Siklon Tropis 97S dan 98S, Sejumlah Wilayah Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem

Meski peluang keduanya berkembang menjadi siklon tropis dalam 72 jam ke depan masih rendah, dampaknya tetap nyata

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
WASPADA CUACA EKSTREM - Suasana permukiman dengan latar awan gelap di Jakarta, Senin (20/1/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi mengenai dua Bibit Siklon Tropis 97S dan 98S yang saat ini terpantau aktif di sekitar wilayah Indonesia.  

 

Ringkasan Berita:
  • Bibit Siklon Tropis 97S dan 98S saat ini terpantau aktif di sekitar wilayah Indonesia
  • Pusat Bibit Siklon Tropis 97S berada di sekitar 11.8°LS 120.8°BT
  • Bibit Siklon Tropis 98S juga terdeteksi di Samudra Hindia, barat daya Bengkulu

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi mengenai dua Bibit Siklon Tropis 97S dan 98S yang saat ini terpantau aktif di sekitar wilayah Indonesia. 

Bibit Siklon Tropis 97S adalah sistem atmosfer berupa pusaran angin di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang saat ini terpantau oleh BMKG. Meski peluangnya rendah untuk berkembang menjadi siklon tropis penuh, ia tetap berpotensi memicu cuaca ekstrem di Indonesia.

Baca juga: BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem dan Hujan Lebat di Indonesia Sepekan ke Depan

Sementara, Bibit Siklon Tropis 98S adalah sistem atmosfer berupa pusaran angin yang saat ini terpantau di barat daya Sumatera. Meski peluangnya rendah untuk berkembang menjadi siklon tropis penuh dalam 72 jam ke depan, keberadaannya tetap berpotensi memicu cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.

Meski peluang keduanya berkembang menjadi siklon tropis dalam 72 jam ke depan masih rendah, dampaknya tetap nyata bagi laut, daratan, dan aktivitas masyarakat.

Baca juga: BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Hujan Lebat Hingga Angin Kencang

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa pusat Bibit Siklon Tropis 97S berada di sekitar 11.8°LS 120.8°BT. 

Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum 25 knot (±46 km/jam) dan tekanan minimum 1009 hPa.

“Namun demikian, bibit 97S berpotensi memberikan dampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan gelombang di perairan Indonesia,” kata Guswanto pada siaran pers, Minggu (16/10/2025). 

Meskipun bukan kategori badai besar, sistem 97S tetap cukup kuat untuk memicu hujan lebat, sangat lebat di beberapa wilayah. Dampaknya antara lain:

1. Hujan Lebat – Sangat Lebat: Nusa Tenggara Timur (NTT)

2. Hujan Sedang – Lebat: Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB)

3. Angin Kencang: NTB dan NTT

4. Gelombang Sedang 1,25–2,5 meter: Samudra Hindia Selatan Jawa–NTT, Perairan Selatan Jawa–NTT, Selat Bali bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu

Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga Minggu, 16 November 2025.

Baca juga: BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Hujan Lebat Hingga Angin Kencang

Dampak Tidak Langsung Namun Tetap Signifikan

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved