Di Tengah Disrupsi Global, Lulusan Perguruan Tinggi Diminta Jadi Bagian dari Solusi Bangsa
Ijazah yang diterima lulusan bukanlah akhir perjalanan, melainkan titik awal melayani masyarakat dan menjadi bagian dari solusi persoalan bangsa.
Ringkasan Berita:
- Kepala LLDIKTI Wilayah III mengatakan pentingnya kolaborasi dan nilai kemanusiaan dalam menghadapi era digital dan tantangan global.
- Dalam pesannya saat Wisuda Universita Atma Jaya 2025, ia menekankan bahwa keberhasilan tidak lahir dari perjuangan seorang diri tetapi dari solidaritas dan ekosistem pendidikan yang kuat.
- ijazah yang diterima lulusan bukanlah akhir perjalanan melainkan titik awal untuk melayani masyarakat dan menjadi bagian dari solusi berbagai persoalan bangsa
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah arus perubahan global yang kian cepat mulai dari digitalisasi, tantangan ekonomi dunia, hingga dinamika sosial yang terus bergerak pendidikan tinggi dituntut tidak hanya melahirkan lulusan kompeten, tetapi juga pribadi yang mampu berkolaborasi dan memberi dampak.
“Tidak ada keberhasilan besar yang lahir dari perjuangan seorang diri. Keberhasilan bisa diperoleh melalui kolaborasi, solidaritas dan dengan membawa nilai-nilai kemanusiaan yang dijaga bersama,” ujar Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, Henri Togar Hasiholan Tambunan dalam Wisuda Sarjana ke-86 dan Pascasarjana ke-60 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ).
Acara yang mengusung tema Bangga Atma: Bergerak Bersama, Wujudkan Harapan! di Tangerang Banten belum lama ini mengukuhkan 1.168 lulusan dari program Sarjana, Pascasarjana, Profesi, hingga Spesialis.
Baca juga: Hakim MK Arsul Sani Tunjukan Ijazah ke Publik Termasuk Transkrip Nilai hingga Foto Wisuda
Dalam pesannya, Henri menyebut, ijazah yang diterima lulusan bukanlah akhir perjalanan, melainkan titik awal untuk melayani masyarakat dan menjadi bagian dari solusi berbagai persoalan bangsa.
"Di tengah kompetisi profesional dan dinamika sosial yang kompleks, nilai kejujuran, kebijaksanaan, dan semangat berkontribusi yang ditanamkan kampus akan menjadi kompas kehidupan," katanya.
Ia juga mengutip Paus Fransiskus, bahwa pendidikan sejati adalah proses membuka diri terhadap sesama, dunia, dan Tuhan, sehingga ilmu tidak berhenti menjadi milik pribadi, tetapi menghadirkan harapan bagi orang lain.
Rektor UAJ, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), menegaskan bahwa wisuda adalah momentum awal para lulusan untuk berkarya di tengah masyarakat.
“Nilai Kristiani, Unggul, Profesional, dan Peduli (KUPP) yang Anda hidupi selama studi akan menjadi bekal di setiap langkah kehidupan dan karya Anda di masa depan,” kata Yuda.
Yuda menyampaikan sejumlah capaian UAJ yang memperkuat posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia mulai masuknya kampus jadi 10 besar Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia versi Times Higher Education (THE) WUR 2026, 10 besar Perguruan Tinggi di Indonesia kategori Employability versi QS WUR 2026 dan penyaluran beasiswa Rp 44 miliar untuk 2.500–3.000 mahasiswa sepanjang 2025.
Baca juga: Baru Kemarin Singgung Ijazah di Wisuda Anak, Dokter Tifa Kini Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu
"Juga penguatan kerja sama internasional melalui program exchange, double degree, fast track, short course, dan kolaborasi riset dengan lebih dari 200 mahasiswa outbound dan 1.000 inbound," katanya.
Wakil wisudawan, Angel Putri Hiong, S.Psi., yang menyampaikan bahwa rangkaian kegagalan selama proses belajar justru menjadi titik balik untuk tumbuh lebih kuat.
“Perjalanan ini mengajarkan kita tiga cahaya: cahaya diri, cahaya kebersamaan, dan cahaya harapan yang membentuk siapa kita hari ini melalui proses tumbuh bersama,” katanya.
| Gali Potensi Mahasiswa, Perguruan Tinggi Siapkan Calon Pemimpin Masa Depan |
|
|---|
| Akademisi UAJ: Akses Makanan Sehat Dorong Penguatan Keamanan Pangan |
|
|---|
| Raih Pengalaman di Indonesia, 113 Mahasiswa Australia Kerja Hingga Kuliah di Unika Atma Jaya |
|
|---|
| Indonesia Adopsi Inovasi Swiss Dalam Keberlanjutan Pendidikan Vokasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/PENTINGNYA-KOLABORASI-Kepala-LLDIKTI-Wilayah-III-Dr-Henri-Togar-Hasiholan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.