Lukas Enembe Meninggal Dunia
KPK Bongkar Drama Penangkapan Lukas Enembe: Dicaci Maki hingga Terpaksa Ngutang Sewa Boeing
KPK akhirnya membuka kisah tak terduga di balik operasi penangkapan mantan Gubernur Papua, mendiang Lukas Enembe.
Hanya tersedia pesawat kecil yang memiliki batasan kapasitas muatan yang ketat.
Situasi ini memaksa Asep menyeleksi timnya berdasarkan berat badan.
Dari 24 personel, sebagian besar harus ditinggal di Papua.
"Akhirnya diseleksi yang bisa ikut hanya yang berbobot 70 kg ke bawah. Sisanya masih tinggal di Markas Brimob," kenang Asep.
Insiden 'Ngutang' Sewa Boeing
Pesawat kecil tersebut hanya mampu membawa rombongan hingga Manado, Sulawesi Utara.
Di sana, tim KPK kembali menemui jalan buntu karena tidak ada penerbangan lanjutan yang siap membawa Lukas ke Jakarta.
Situasi mendesak karena membawa tersangka profil tinggi (High Value Target) di area transit sangat berisiko.
Asep kemudian menghubungi koleganya, Irjen Herry Heryawan (Herimen), untuk meminta bantuan mencarikan pesawat carteran.
Bantuan datang dalam bentuk pesawat besar Boeing 737, namun masalah baru muncul: KPK tidak membawa uang tunai untuk pembayaran sewa pesawat sebesar itu secara mendadak.
"Saya bilang ke Herimen tidak bawa duit. Dia bilang, 'Sudah gampang ngutang dulu itu pesawatnya',” cerita Asep menirukan percakapannya.
Berkat keputusan darurat tersebut, Lukas Enembe akhirnya berhasil diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani proses hukum.
Lukas kemudian divonis 8 tahun penjara atas kasus suap dan gratifikasi, sebelum akhirnya meninggal dunia pada Desember 2023 karena sakit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.