Ahmad Ali Sindir Politisi NasDem yang Kritik Pembangunan Bendungan Era Jokowi: Mungkin Belum Belajar
Ahmad Ali turut merespons pernyataan anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai NasDem Mori Hanafi yang menyebut rezim pemerintahan Jokowi jahat.
Ringkasan Berita:
- Ahmad Ali menyebut seharusnya pernyataan Mori Hanafi dikoreksi
- Sebut tak mengerti konsep kebijakan antara yang dibuat tingkat pusat dengan daerah
- Sorot dua bendungan di NTB yang dibangun di era Jokowi
TRIBUNNEWS.COM, SULAWESI TENGAH - Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali turut merespons pernyataan anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai NasDem Mori Hanafi yang menyebut rezim pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) jahat.
Sebab, kata Mori, pemerintah sebelumnya hanya memprioritaskan proyek tanpa melihat efektivitas dari bangunan tersebut seperti halnya bendungan-bendungan yang belum berfungsi saat ini.
Merespons pernyataan itu, Ahmad Ali menyentil balik sikap Partai NasDem di pemerintahan sebelumnya yang menjadi partai pendukung Jokowi.
"Fraksi NasDem bilang pak Jokowi jahat? Karena banyak bendungan katanya. Bukan dulu Fraksi NasDem itu bagian daripada Pak Jokowi," kata Ahmad Ali saat ditemui awak media di arena Rakorwil DPW PSI Sulawesi Tengah, Rabu (19/11/2025).
Menurut Ahmad Ali, pernyataan dari Mori Hanafi itu juga seharusnya dikoreksi.
Sebab menurut dia, Mori seperti tidak mengerti konsep kebijakan antara yang dibuat tingkat pusat dengan daerah.
Baca juga: Rakorwil di Sulteng, Kaesang Pangarep: PSI Harus Lebih Baik dari Partai Pak Ahmad Ali Sebelumnya
Kata Ali, sudah seharusnya Mori Hanafi belajar kembali soal bagaimana kebijakan dalam membuat infrastruktur itu dijalankan.
"Presiden itu pengambil kebijakan ya. Terus kemudian teknisnya itu adalah PU. Kemudian turun ke Balai. Dirjen Balai perencanaan kemudian Gubernur itu ada kerja bersama. Terus kalau membangun bendungan, terus fungsionalnya tentunya pasti setelah bendungan selesai, akan dibangun dengan jaringan tersiernya. Akan dibangun dengan persawahannya," kata Ahmad Ali.
Justru, menurut Ahmad Ali, Mori Hanafi yang berstatus sebagai anggota DPR RI harusnya bersuara kepada kementerian teknis atau kepada lembaga terkait untuk segera memfungsikan infrastruktur yang sudah dibangun oleh Presiden.
Baca juga: Sosok Ahmad Ali, Ketua Harian PSI Sebut Siap Kalahkan NasDem, Eks Waketum di Partainya Surya Paloh
"Terus kok Jokowi-nya yang jahat? Mungkin DPR-nya belum belajar kali ya. Bahwa satu rencana pembangunan itu, Presidennya membangun, membuat kebijakan, kemudian di tataran menteri merencanakan teknis dan lain-lain. Tapi tidak bisa direncanakan dalam satu waktu, kemudian selesai," ucap Ahmad Ali.
"Nah, tugas DPR itu kemudian berteriak, bersuara, termasuk teman-teman dari Fraksi NasDem yang dulu menjadi bagian orang yang menyetujui penganggaran daripada proyek itu, pembangunan bendungan itu, harusnya mampu menyuarakan itu untuk meneruskan pembangunannya sampai dia fungsional. Harusnya mampu mengawal setiap pembangunan, apalagi bendungan masyarakat," ujar dia.
Sorot Pembangunan Bendungan di NTB
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi NasDem Mori Hanafi menyatakan kalau pemerintahan sebelum ini adalah rezim yang jahat.
Hal itu diungkapkan Mori Hanafi dalam rapat kerja (Raker) bersama Menteri Pekerjaan Umum di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (17/11/2025).
Mori menyebut bahwa dirinya mendapatkan laporan banyak mega infrastruktur di Nusa Tenggara Barat (NTB) di era Joko Widodo (Jokowi) tidak berfungsi.
Misalnya saja, kata Mori, bendungan raksasa di NTB.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Ketua-Harian-DPP-PSI-Ahmad-Ali-di-sulselr.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.