Khutbah Jumat 21 November 2025: Sikap Seorang Mukmin Jika Sedang Dibully
Teks khutbah Jumat 21 November 2025 yang mengingatkan umat Islam tentang pentingnya menjaga sikap ketika menghadapi ujian berupa tindakan bully.
TRIBUNNEWS.COM - Teks khutbah Jumat 21 November 2025 berikut mengingatkan umat Islam tentang pentingnya menjaga sikap ketika menghadapi ujian berupa ejekan, cacian, atau bahkan tindakan bully.
Dalam teks khutbah Jumat 21 November 2025 dalam artikel ini disampaikan oleh KH. Musta’in Syafi’i di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Tema utama yang diangkat dalam teks khutbah Jumat ini adalah “Sikap Tepat Seorang Mukmin Bila Sedang Dibully”.
Pesan ini relevan dengan kondisi masyarakat saat ini, di mana fenomena perundungan tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah atau sosial, tetapi juga dalam ruang digital melalui media sosial.
Khutbah Jumat ini menekankan bahwa seorang mukmin harus tetap berpegang pada amal saleh yang diridai Allah, tidak mudah terprovokasi, dan menjadikan kritik atau cacian sebagai bahan introspeksi diri.
KH. Musta’in Syafi’i mengingatkan bahwa Al-Qur’an telah menegaskan bahwa setiap nabi dan rasul pun pernah menghadapi cacian dan tuduhan yang lebih berat dari sekadar ejekan.
Rasulullah SAW bahkan pernah dicap sebagai penyair, tukang sihir, hingga orang gila oleh kaum yang menentangnya.
Namun, beliau tetap sabar, istiqamah, dan menjadikan perlawanan itu sebagai jalan untuk memperkuat dakwah.
Dari teladan tersebut, umat Islam diajak untuk tidak larut dalam kesedihan atau dendam ketika dibully, melainkan menjadikannya sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Khutbah Jumat 21 November 2025 ini juga menyinggung bahwa kritikan, cibiran, atau framing negatif terhadap pesantren dan ulama adalah bagian dari sunnatullah.
Sejarah mencatat bahwa para pejuang Islam, termasuk Pangeran Diponegoro dan para kiai pesantren, pernah menghadapi tekanan besar dari penjajah maupun masyarakat yang meremehkan perjuangan mereka.
Baca juga: Doa Malaikat untuk Orang Kikir agar Allah Mencabut Hartanya
Namun, semua itu justru menjadi bukti keteguhan iman dan semangat jihad fi sabilillah. Dengan demikian, umat Islam diingatkan agar tidak mudah goyah, karena setiap ujian adalah cara Allah menunjukkan hikmah dan menguatkan keimanan.
Melalui khutbah Jumat 21 November 2025 ini, umat Islam diajak untuk menyikapi bully dengan sabar, tetap beramal saleh, dan menjadikan peringatan sebagai pelajaran berharga.
Kritik atau ejekan tidak boleh membuat seorang mukmin jatuh, tetapi harus menjadi dorongan untuk semakin teguh dalam iman dan amal.
Pesan ini sejalan dengan firman Allah dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 55: “Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.