Minggu, 23 November 2025

Munas XI MUI

Menteri Agama: Banyak Negara Gagal, Indonesia Ada MBG hingga Sekolah Gratis

Nasaruddin mengatakan Indonesia mampu memberikan berbagai program untuk masyarakat di antaranya program Makan Bergizi Gratis. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
dok. Kemenag
PROGRAM MBG - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan kini banyak negara yang gagal karena mengalami krisis ekonomi. Indonesia justru mampu memberikan berbagai program untuk masyarakat, di antaranya Program Makan Bergizi Gratis dan Sekolah Rakyat gratis.  
Ringkasan Berita:
  • Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan kini banyak negara yang gagal karena mengalami krisis ekonomi.
  • Nasaruddin mengatakan Indonesia justru mampu memberikan berbagai program untuk masyarakat.
  • Di antaranya Program Makanan Gratis dan Sekolah Rakyat gratis.


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan kini banyak negara yang gagal karena mengalami krisis ekonomi. 

Dia menyebut ada negara yang listriknya tidak bisa menyala lagi, bahkan ada juga negara yang tak sanggup lagi membayar diplomat.

"Ternyata ada negara yang tidak bisa lagi nyala listriknya di siang hari kecuali hanya malam hari. Ada yang tidak sanggup membayar diplomat, hasilnya makin ditarik sebagian. Ada yang pemotongan-pemotongan gaji, belum lagi krisis-krisis ekonomi yang melanda negara yang bersangkutan," kata Nasaruddin.

Hal tersebut diungkapkan Nasaruddin pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) XI Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Kamis (20/11/2025).

Baca juga: Pembangunan Sekolah Rakyat di Tiga Provinsi Ini Dimulai, Telan Biaya Rp 3,8 Triliun

Di sisi lain, Nasaruddin mengatakan Indonesia justru mampu memberikan berbagai program untuk masyarakat. 

"Tapi kita di Indonesia, Alhamdulillah, justru di tengah keadaan seperti ini menjadi viral bahwa kita memperkenalkan Makan Bergizi Gratis dari bapak Presiden. Ada pemeriksaan kesehatan gratis, ada sekolah rakyat, gratis," katanya. 

Menurutnya, Indonesia saat ini masih memiliki stabilitas politik dan ekonomi. 

 

 

Dalam gelaran Munas ini, MUI akan kembali melakukan proses pemilihan ketua umum.

Yang menarik, dalam proses pemilihan kandidat nantinya, MUI akan menggunakan mekanisme pemilihan melalui sistem formatur atau Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).

Pemilihan sistem formatur itu ada 17 formatur, yang terdiri pimpinan MUI demisioner, di antaranya mantan Wantim MUI, mantan Ketum MUI, mantan Sekjen MUI, dan Bendahara Umum.

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved