Sabtu, 22 November 2025

Profil dan Sosok

Profil Victor Hartono, Bos Djarum

Berikut profil Direktur Utama PT Djarum, Victor Rachmat Hartonojang ketekunannya membawa PT Djarum menjadi perusahaan rokok terbesar di Indonesia.

|
TribunJateng.com /Rifqi Gozali
VICTOR HARTONO - Berikut profil Direktur Utama PT Djarum, Victor Rachmat Hartono. 

TRIBUNNEWS.COM - Victor Rachmat Hartono atau Victor Hartono lahir di Kota Semarang, Jawa Tengah pada 11 Februari 1972.

Saat ini, usia Victor Hartono 53 tahun.

Ia adalah anak dari pasangan Robert Budi Hartono dan Widowati Hartono, sekaligus cucu dari Oei Hwie Tjhong, pendiri perusahaan Djarum sejak 1951 yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah.

Victor Hartono tercatat memiliki empat saudara lainnya, yakni Stefanus Wijaya Hartono, Roberto Setiabudi Hartono, Vanessa Ratnasari Hartono, Tessa Natalia Hartono.

Dilansir laman Linkedin-nya, Victor Hartono tertarik membahas beragam topik, antara lain sejarah, filantropi, geografi, pemasaran, ekologi, politik, dan peristiwa terkini.

Meskipun sibuk berbisnis, Victor Hartono juga memiliki hobi berenang dan bermain bulu tangkis yang biasa ia lakukan di akhir pekan.

Riwayat Pendidikan

Sebagai generasi ketiga bisnis keluarganya, Victor Hartono ternyata juga memiliki rekam jejak pendidikan yang mentereng.

Ia diketahui menempuh pendidikan di beberapa institusi bergengsi di Amerika Serikat setelah sebelumnya tercatat bersekolah di sebuah SMP-SMA Yayasan Kristen.

Pada tahun 1989 Victor Hartono diketahui mengenyam pendidikan di Santa Barbara City College di California, Amerika Serikat hingga 1991.

Ia juga pernah bersekolah di University of California, San Diego dari 1991 sampai 1994 dengan menyandang gelar Bachelor of Science Teknik Mesin.

Selanjutnya, Victor Hartono meneruskan pendidikan di Northwestern University, Kellogg School of Management pada 1996 hingga 1998) dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA).

Selama masa kuliah, Victor Hartono banyak berinteraksi dengan jaringan bisnis global dan bertemu para pendiri perusahaan teknologi baru.

Lingkungan inilah yang kelak membentuk orientasinya pada modernisasi bisnis keluarga untuk lebih progresif.

Pengalaman Karier

Selama meniti karier, Victor Hartono memiliki tempat tersendiri di bisnis keluarganya.

Ia tercatat pernah menjadi Management Trainee PT Djarum sejak 1994 - Jun 1995, atau kurang lebih 10 bulan.

Dalam kurun waktu ini, ia belajar tentang penjualan, pemasaran, R&D, pembelian bahan baku dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Pada tahun yang sama, Victor Hartono juga mencoba berkarier di J.P. Morgan sebagai Corporate Finance Intern, namun hanya berjalan 2 bulan.

Sebab, dirinya langsung dipercaya menjadi Brand Manager di perusahaan rokok milik keluarganya itu.

Tahun 1998, posisi Victor Hartono beralih menjadi General Manager Business Development dan Chief Operating Officer.

Lalu pada 2010, Victor Hartono diangkat menjadi President Director hingga saat ini.

Ketekunannya membawa PT Djarum menjadi perusahaan rokok terbesar di Indonesia.

Peran Kunci dalam Diversifikasi Bisnis

Melansir BangkaPos.com, perusahaan keluarga Hartono ini lalu melakukan transformasi besar, berikut penjelasannya.

  • Perbankan — Bank Central Asia (BCA)

Keterlibatan PT Djarum sebagai pemegang saham mayoritas BCA menjadi langkah strategis yang menjadikan bank ini sebagai salah satu institusi keuangan paling stabil dan terbesar di Indonesia.

  • Investasi Teknologi dan Startup

Victor mendorong keluarga Hartono masuk ke sektor teknologi.

Mereka lalu berinvestasi di sejumlah startup dalam dan luar negeri, sebuah langkah yang jarang dilakukan konglomerasi besar pada awal 2000-an kala itu.

  • Modernisasi Industri Rokok

Ia memperkenalkan pendekatan lebih sistematis, efisiensi produksi, dan penelitian produk untuk mempertahankan posisi Djarum tidak hanya di nasional tapi juga di pasar global.

  • Bisnis Properti, Ritel, dan Hiburan

Perusahaan ini lalu berafiliasi ke berbagai perusahaan sektor bisnis lifestyle dan hospitality.

Transformasi besar tersebut membuat PT Djarum tidak lagi dipandang hanya sebagai perusahaan rokok, tetapi sebagai holding multinasional yang merambah banyak industri strategis.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)( BangkaPos.com/M Zulkodri CC) 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved