Ketua PSI Sultra Keceplosan Sebut Jokowi Ketua Dewan Pembina PSI, Ahmad Ali dan Kaesang Tertawa
Ketua DPW PSI Sulawesi Tenggara La Ode Rajiun keceplosan menyebut Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina PSI. Ahmad Ali dan Kaesang tertawa.
Ringkasan Berita:
- Ahmad Ali nilai Ketua DPW PSI Sulawesi Tenggara keseleo lidah
- La Ode Rajiun siap mundur bila PSI tak bisa menalahkan NasDem di Sulawesi Tenggara pada Pemilu 2029
- Minta PSI perbaiki struktur
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep tertawa ngakak bersama Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali, kala nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) disebut sebagai Ketua Dewan Pembina PSI oleh Ketua DPW PSI Sulawesi Tenggara La Ode Rajiun.
Momen itu terjadi dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) DPW PSI Sulawesi Tenggara di Kota Kendari, Jumat (21/11/2025).
Mulanya, La Ode menyerukan semangat kepada para kader PSI untuk bisa mengalahkan Partai NasDem dalam Pemilu di Sulawesi Tenggara pada 2029 mendatang.
NasDem merupakan partai tempat La Ode bernaung sebelumnya.
La Ode menegaskan, dirinya siap mundur dari jabatan Ketua DPW PSI Sulawesi Tenggara apabila target tidak tercapai.
"Saya katakan kalau kemudian dikalahkan oleh Partai NasDem. Saya katakan itu. Kalau saya tidak mampu, saya mundur," kata La Ode saat memberikan sambutan di Rakorwil PSI Sulawesi Tenggara, Jumat (21/11/2025).
Baca juga: Ahmad Ali Minta Kader PSI Gencar Pasang Baliho PSI Bergambar Kaesang
Dirinya lantas meminta kepada jajaran pengurus di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI untuk memberikan kepercayaan kepada para pengurus di wilayah.
"Kalau saya tidak suka, saya sampaikan. Kalau kemudian teman-teman yang tidak sepakat dari DPP, saya katakan bahwa inilah berikan kepercayaan kepada kami. Berikan kepercayaan kepada kami," kata dia.
Sebab, PSI Sulawesi Tenggara memiliki niatan besar untuk membuat partai berlogo Gajah tersebut berkembang dan menang di Pemilu mendatang.
Baca juga: Kaesang Sebut Pengalaman Ahmad Ali Jadi Penguatan Struktur PSI di Sulawesi Tengah
Dalam momentum inilah, La Ode secara tegas kalau PSI Sulawesi Tenggara akan memperjuangkan politik yang terus dibangun Jokowi yang disebutnya sebagai Ketua Dewan Pembina partai.
Diketahui dalam struktur kepengurusan DPP PSI Ketua Dewan Pembina dijabat sosok Bapak J.
Namun, hingga kini PSI belum mengungkap sosok pasti soal 'Bapak J'.
"Karena kita ini berangkat untuk kemudian membesarkan Partai ini. Bukan kaleng-kaleng. Tetapi ada nama politik yang dibangun yaitu Bapak Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Pembina kita," ujar dia.
Mendengar pernyataan La Ode tersebut, Ahmad Ali dan Kaesang Pangarep terlihat langsung saling berpandangan.
Keduanya lantas tertawa ngakak sambil beberapa kali terlihat menggelengkan kepala.
Keseleo Lidah
Ditemui terpisah Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali memberikan respons.
Kata Ahmad Ali, pernyataan dari La Ode tersebut bisa dianggap sebagai momen keseleo lidah.
"Anggaplah keseleo lidah dulu lah," kata Ahmad Ali.
Saat kembali ditegaskan, Ahmad Ali menyatakan, memang sejatinya kalau sosok Jokowi sudah menjadi patron atau suri tauladan bagi PSI.
Akan tetapi, apakah mantan Gubernur DKI Jakarta itu bakal masuk PSI atau tidak, dia meminta waktu untuk diumumkan nantinya.
"Kan sudah saya bilang, Pak Jokowi itu patron bagi PSI. Ya saya pastikan pak Jokowi itu adalah inspirasi untuk PSI inspirasi untuk memenangkan PSI," tandas dia.
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep meminta kepada seluruh jajaran PSI termasuk DPW PSI Sulawesi Tenggara untuk memperbaiki struktur organisasi dari akar rumput apabila ingin menang Pemilu 2029.
Kaesang menyatakan hal itu sebagai pengingat pesan dari Ketua Dewan Pembina PSI yang sejauh ini hanya dikenal Bapak J, saat Kongres PSI di Solo, 21 Juli 2025.
"Di sini yang hadir di Solo kemarin siapa ya? ada yang ikut ke Solo, ada yang ikut angkat tangan, angkat tangan kita sudah pernah mendengar pesan ketika kita melakukan kongres di Solo pesan dari Ketua Dewan Pembina hanya satu perbaiki struktur," kata Kaesang saat memberikan arahan di Rakorwil PSI Sulawesi Tenggara, di Kendari, Jumat (21/11/2025).
Pesan tersebut yang juga menjadi permintaan dari Kaesang kepada seluruh kadernya di Indonesia.
Menurut dia, apabila PSI memiliki mimpi untuk menjadi pemenang di Pemilu mendatang, maka penguatan struktur menjadi satu-satunya kunci.
Sebab, untuk menjadi pemenang Pemilu langkah pertamanya adalah lolos verifikasi KPU sebagai peserta pemilu.
Adapun syarat awal untuk lolos verifikasi KPU adalah kelengkapan kader atau struktur organisasi dari tingkat paling rendah hingga ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Itu kenapa saya selalu minta DPC yang ada di seluruh Indonesia harus komplit, harus 100 persen supaya nanti kita bisa siap untuk menjadi peserta dulu karena kan nanti di 2027 kita akan ada verifikasi faktual sebelum kita menjadi pemenang di 2029 kita harus jadi peserta dulu," kata dia.
Putra bungsu Jokowi tersebut bahkan mengibaratkan kalau jajaran ranting, Dewan Pimpinan Cabang, hingga Dewan Pimpinan Wilayah setingkat Provinsi adalah murni ujung tombak partai.
"Itu yang saya minta kepada Ketua DPW untuk fokus memperbaiki struktur turun ke bawah, cek satu persatu, diverifikasi satu persatu apakah semua itu benar dan saya harus ngomong kalau ujung tombak dari partai ini itu bukan dari DPP tapi ujung tombaknya adalah teman-teman semua kader-kader yang ada di kecamatan," ujar dia.
Sebagai informasi, saat ini DPP PSI tengah melakukan konsolidasi sekaligus menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) untuk kader-kader di seluruh Provinsi di Indonesia.
Rakorwil tersebut telah digelar di dua Provinsi, yakni Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, dan kedua di Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari.
Nantinya, Rakorwil akan terus berlanjut dan rencananya terdekat akan digelar hari Minggu (21/11/2025) di Batam, Kepulauan Riau.
Dalam agenda Rakorwil ini, Kaesang selalu menegaskan untuk para kader memperkuat struktur partai dari tingkatan yang paling bawah.
Meski nama Ketua Dewan Pembina PSI belum diungkap secara detail, namun jika menilik dari penyelenggaraan Kongres PSI di Solo lalu, sosok yang dimaksud adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya dalam agenda tersebut, yang memberikan arahan dan sambutan hanyalah tiga tokoh, yakni Prabowo Subianto sebagai Presiden RI, Joko Widodo sebagai Presiden ke-7 RI dan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum DPP PSI.
Terhadap Prabowo sudah dipastikan bukan, karena Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra, dan terhadap Kaesang juga buka karena yang bersangkutan adalah Ketua Umum partai berlogo Gajah tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.