Senin, 24 November 2025

PDIP Tanggapi Pernyataan Ahmad Ali soal Nenek-nenek hingga Singgung Berlindung dari Kasus di KPK

PDIP tanggapi Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali yang singgung ada mantan Presiden RI dengan usia lanjut namun masih aktif menjadi Ketua Umum partai.

Penulis: Rizki S.S
TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA
AHMAD ALI- Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali berkunjung ke kantor redaksi Tribunnews, Jakarta, Rabu (8/10/2025). PDIP tanggapi pernyataan Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali yang singgung ada mantan Presiden RI dengan usia lanjut namun masih aktif menjadi Ketua Umum partai. 

"Terus ketika dia, bicara politik, 'ya sudah waktunya beristirahat', Oh, ada nenek-nenek yang sudah puluhan tahun jadi Ketua Partai, sudah disuruh berhenti," ucap Ahmad Ali saat ditemui usai memberikan arahan dalam Rakorwil PSI Kepulauan Riau di Kota Batam, Minggu (23/11/2025).

GABUNG PSI - Mantan Wali Kota Batam Muhammad Rudi (tengah) duduk berdampingan dengan Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali dalam momen Rakorwil PSI Kepulauan Riau di Batam, Sabtu (22/11/2025) petang. Rudi hadir saat Ahmad Ali memberikan arahan, lalu diumumkan bergabung ke PSI.
GABUNG PSI - Mantan Wali Kota Batam Muhammad Rudi (tengah) duduk berdampingan dengan Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali dalam momen Rakorwil PSI Kepulauan Riau di Batam, Sabtu (22/11/2025) petang. Rudi hadir saat Ahmad Ali memberikan arahan, lalu diumumkan bergabung ke PSI. (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Tak hanya itu, Ahmad Ali juga menyinggung adanya tokoh senior politik lainnya yang kini masih aktif sebagai petinggi partai padahal yang bersangkutan juga mantan Presiden.

Atas hal itu, Ahmad Ali berpandangan, penilaian cawe-cawe terhadap Jokowi yang beredar belakangan ini hanyalah bentuk ketidaksukaan atau ketakutan dari partai lain terhadap kemampuan Jokowi.

"Ada Bapak Presiden yang sekarang sudah 20 tahun juga tidak sudah disuruh berhenti. Apa sih takutnya Pak Jokowi ini? Bagi kami melihat Pak Jokowi, melihatnya itu hanya senyum-senyum saja," ucap dia.

Padahal kata Ahmad Ali, Jokowi bukanlah sosok yang lahir dari keluarga ningrat yang memiliki kekuatan atau privilege.

Oleh karenanya, PSI kata dia, menjadikan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sebagai patron atau suri tauladan yang harus dicontoh.

"Pak Jokowi itu orang deso. Bukan keturunan. Bukan keturunan siapa-siapa. Nah itu lah kemudian diingatkan. Karena PSI itu menjadikan dia sebagai patron, kami ingin anak-anak Indonesia itu menjadikan dia, tidak perlu jadi anak ningrat kok. Tidak perlu lahir di piring emas. Anak-anak desa juga punya kesempatan, contohnya Jokowi," kata dia.

Hanya saja, Ahmad Ali menyayangkan soal sikap Jokowi yang cenderung pendiam dalam menyikapi tudingan-tudingan tersebut.

"Tapi Pak Jokowi kan gini, dia dihina, dimaki-maki, tapi ketika dia melawan, dia disuruh, ya sudah Pak Jokowi harus jadi negarawan, ya kan?" tandas Ahmad Ali.

 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved