Penemuan Rafflesia hasseltii, Anies Baswedan Sentil Universitas Oxford: Ilmuwan Lokal Bukan NPC!
Eks Mendikbud RI Anies Baswedan menyentil Universitas Oxford karena tak cantumkan nama peneliti lokal dalam penemuan mekarnya Rafflesia hasseltii.
Dear @UniofOxford , our Indonesian researchers — Joko Witono, Septi Andriki, and Iswandi — are not NPCs. Name them too.
Terjemahan:
Dear @UniofOxford, para peneliti Indonesia kami — Joko Witono, Septi Andriki, dan Iswandi — bukanlah NPC. Cantumkanlah nama mereka juga.
Dikutip dari berbagai sumber, Joko Ridho Witono atau Joko Witono merupakan Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Sementara Septi Andriki (atau Septian Andriki, sebagaimana tercantum dalam akun media sosial Instagramnya) adalah aktivis lingkungan asal Bengkulu.
Lalu, Iswandi berasal dari Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN) Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
Adapun Anies Baswedan sendiri menjadi orang Indonesia pertama yang ditunjuk sebagai anggota Dewan Pendiri Institute for ASEAN Studies, bagian dari Oxford School of Global and Area Studies pada Januari 2023 silam.
Dikritik
Unggahan University of Oxford ini pun menuai sorotan dari warganet.
Baca juga: Fakta Rafflesia hasseltii yang Ditemukan Ahli Botani Oxford University setelah 13 Tahun Pencarian
Salah satunya komentar yang berbunyi:
Hello, can you provide the name of an Indonesian researcher from Indonesia? How come big institutions like Oxford can’t appreciate local researchers and didn’t mention them? It's not only researchers from Oxford but also Joko Wistono and Iswandi from Indonesia.
Yang artinya: Halo, bisakah Anda mencantumkan nama peneliti Indonesia dari Indonesia? Mengapa institusi besar seperti Oxford tidak bisa menghargai peneliti lokal dan tidak menyebutkan nama mereka? Bukan hanya peneliti dari Oxford, tetapi juga Joko Witono dan Iswandi dari Indonesia.
Bahkan, unggahan itu sampai mendapat Community Notes, sebuah tambahan informasi berupa konteks, catatan, atau klarifikasi dari pengguna X terhadap postingan terkait demi menghindari misinformasi.
Terpantau pada Senin (24/11/2025) siang, Community Notes tersebut menyampaikan, unggahan University of Oxford dinilai kurang mengakui kontribusi dan kredit kolaborator tim dari Indonesia.
Ekspedisi yang menemukan mekarnya Rafflesia hasseltii di tengah hutan hujan Sumatera merupakan upaya kolaborasi yang melibatkan peneliti Indonesia dan pemandu lokal, termasuk Joko Witono, Septian Andriki, dan Iswandi.
Bunyi Community Notes:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/anies-baswedan-sejarah-ulang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.