GIIAS 2023
Dorong Dekarbonisasi di Industri Otomotif, Menperin Agus Gumiwang Beberkan Sejumlah Upayanya
Pemerintah kini tengah mengkaji sejumlah upaya untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong keseimbangan antara pertumbuhan sektor otomotif dengan kelestarian lingkungan.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, untuk itu dekarbonisasi perlu diterapkan di sektor otomotif.
Mengingat, emisi gas rumah kaca cukup banyak dihasilkan dari sektor tersebut.
Sejumlah upaya telah dan sedang dilakukan Pemerintah. Yakni dengan menghadirkan inovasi pengembangan transportasi ramah lingkungan.
Baca juga: Dekarbonisasi Layanan Bandara, AP II Siapkan PLTS di 20 Bandara
Mulai dari Low-Cost Green Car (LCGC), mobil hybrid atau mobil yang sumber penggeraknya dilakukan bersama-sama lewat mesin bensin dan motor listrik, dan mobil yang sumber tenaganya 100 persen berasal dari listrik berbasis baterai.
"Kami punya banyak program, ada LCGC, ada hybrid, ada full Electric Vehicle," ucap Agus dalam acara GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Indonesia Convention Exhibition Tangerang, Kamis (10/8/2023).
"Itu semua upaya menuju ke green mobility yang tadi kami sampaikan. Tujuannya pengurangan karbon," sambungnya.
Agus Gumiwang juga mengungkapkan, Pemerintah kini tengah mengkaji sejumlah upaya untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Upaya ini mulai dari merancang insentif baru hingga melakukan evaluasi atas kebijakan yang sudah berlaku.
Sehingga, diharapkan mampu menarik lebih banyak minat investor mobil listrik masuk Indonesia.
Selain itu, Agus mengungkapkan, pemerintah bakal merelaksasi ketentuan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mobil listrik yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
"Relaksasi TKDN untuk mobil EV itu kita lakukan agar menarik bagi investor. Kita akan relaksasi untuk titik 40 persen TKDN yang tadinya awal 2024, kita akan relaksasi, kita mundurkan ke 2026," papar Agus.
"Setelah 2026 baru kita kejar sampai tahun 2030, nilai TKDN bisa 60 persen," pungkasnya.
Dorong Penjualan Mobil di Event GIIAS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, melalui pameran otomotif GIIAS, pemerintah menargetkan transaksi penjualan bisa tembus melebihi tahun sebelumnya yakni Rp14,3 triliun.
"Kalau tahun lalu transaksinya tinggi. Nah ini juga mungkin kita berharap transaksinya juga bisa tinggi. Tahun lalu sampai Rp 14,3 triliun dan unitnya 26.000 unit lebih. Itu saya rasa tahun ini juga minimal targetnya lebih baik," ujar Airlangga dalam acara Opening Ceremony GIIAS.
Dikatakan Airlangga, hal itu sejalan dengan tema pameran kali ini yakni Future Now. Dia bilang, tema tersebut mengartikan tahun ini lebih baik dari tahun lalu.
"Karena judulnya the future is now, the future itu harus lebih baik dari tahun lalu," ujar dia.
"Oleh karena itu dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim maka Gaikindo Indonesia International Auto Show 2023 secara resmi dibuka," imbuhnya.
Di sisi lain, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nagoi menambahkan, industri otomotif Indonesia berhasil menutup tahun 2022 dengan capaian yang baik. Bahkan melebihi capaian sebelum Pandemi Covid-19.
"Kami sampaikan apresiasi tertinggi kepada Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perindustrian yang senantiasa memberikan dukungan dan arahnya sehingga wholesale kendaraan pada tahun 2022 naik hingga 18 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujar dia.
Kata Yohanners, secara global produksi kendaraan bermotor di Indonesia menduduki peringkat ke-11. Sementara penjualan domestik Indonesia berada di posisi ke-14.
Yohannes berujar Indonesia juga berhasil menggenjot kenaikan ekspor hingga 60 persen tahun lalu dan mencapai angka tertinggi lebih dari 470 ribu unit meliputi 93 negara tujuan.
"Kedepannya industri otomotif Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan pasar domestik dan mendorong peluang Indonesia menjadi basis produksi untuk kegiatan ekspor industri otomotif," ungkapnya.
Asal tahu saja, tahun ini GIIAS menghadirkan total 49 merek kendaraan bermotor, termasuk 29 merek kendaraan penumpang yakni Audi, BMW, Chery, Citroen, Daihatsu, DFSK, GWM Tank, Haval, Honda, Hyundai, KIA, Lexus.
Maxus, Mazda, Mercedes-Benz, MG, MINI, Mitsubishi Motors, Neta, Nissan, Ora, Porsche, Seres, Subaru, Suzuki, Toyota, Volkswagen, Volvo, Wuling.
Lima merek dari kendaraan komersial hadir Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, Toyota Komersial, UD Trucks.
Serta 15 merek dari kendaraan roda dua meliputi Alva, Aprilia, Astra Honda Motor, Benelli, Exotic, Harley-Davidson, Ion Mobility, Keeway, Motoguzzi, Pacific, Piaggio, Polytron, Royal Enfield, Segway, dan Vespa.
Selain kendaraan penumpang, kendaraan komersial, dan kendaraan roda dua, 3 merek Karoseri juga hadir pada GIIAS 2023, yakni Adiputro, Laksana, dan Tentrem. Lebih dari 100 merek peserta dari industri pendukung juga akan unjuk gigi dalam penyelenggaraan GIIAS 2023.
GIIAS 2023
| Mobil Listrik Neta V Terpesan 162 Unit Selama GIIAS 2023 |
|---|
| Sebanyak 1.592 Unit Kendaraan Mitsubishi Fuso Dipesan Sepanjang GIIAS 2023 |
|---|
| Kia Catat 556 SPK, Mobil Listriknya Laris Manis di GIIAS 2023 |
|---|
| Intip Rahasia Dapur Suzuki, 55.000 Pelajar dari 600-an Sekolah Sambangi Pabrik Perakitan di Cikarang |
|---|
| Hyundai Ngebut, SPK di GIIAS 2023 Melesat ke Angka 3.727 Unit |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.