Kamis, 21 Agustus 2025

PLN dan ENTREV Percepat Pembangunan SPKLU, Target Pasang Ribuan Unit di 2025

Tantangan utama dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya, atau SPKLU.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
dok. PLN
INFRASTRUKTUR EV - Pemudik mengisi daya mobil listrik di SPKLU rest area jalan tol. Tantangan utama dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya, atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – National Project Manager Enhancing Readiness for The Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV) Boyke Lakaseru menegaskan, tantangan utama dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya, atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Boyke menjelaskan, keterbatasan fasilitas pengisian daya, terutama di luar Pulau Jawa, menjadi kekhawatiran utama masyarakat sebelum beralih ke kendaraan listrik.

"Kami melihat tren positif di mana infrastruktur pengisian kendaraan listrik semakin berkembang. Tapi, persebarannya masih belum merata. Misalnya, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sudah lebih siap, tapi di luar itu masih banyak PR yang harus diselesaikan," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

Pihaknya mendorong berbagai pihak untuk mempercepat pembangunan SPKLU. Tujuannya adalah agar infrastruktur pengisian daya dapat menjangkau lebih banyak daerah, termasuk wilayah-wilayah yang masih tertinggal.

ENTREV merupakan proyek kolaborasi antara UNDP (United Nations Development Programme) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (GATRIK).

Boyke bilang, transisi energi menuju kendaraan listrik tidak akan berhasil tanpa kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

Pemerintah perlu menyediakan regulasi yang mendukung, insentif fiskal, dan kebijakan yang memudahkan investasi dalam pembangunan infrastruktur.

Sektor swasta dapat berperan dalam pengembangan teknologi, produksi kendaraan listrik, serta pembangunan SPKLU.

"Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendorong adopsi kendaraan listrik. Edukasi dan sosialisasi tentang manfaat kendaraan listrik, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi, perlu terus digencarkan," tambah Boyke.

Untuk mempercepat transisi energi, ENTREV telah melakukan berbagai inisiatif, termasuk mendorong pembangunan SPKLU, memfasilitasi riset dan pengembangan teknologi baterai, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kendaraan listrik.

"Kami berharap kolaborasi ini dapat terus diperkuat. Dengan dukungan semua pihak, Indonesia bisa menjadi contoh sukses dalam transisi energi menuju kendaraan listrik," kata Boyke.

Baca juga: Transaksi SPKLU Melonjak di Tempat Wisata Wilayah Bali 

Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti dalam sebuah diskusi di Ditjen Gatrik awal Februari  mengatakan, PLN telah menyiapkan strategi agresif dalam memperluas jaringan SPKLU di seluruh Indonesia.

Hingga akhir 2024, PLN telah memasang 3.233 unit SPKLU di 2.192 lokasi, dengan target bertambah menjadi 6.278 unit pada tahun 2025.

"PLN sejak awal memang sudah diberikan penugasan oleh pemerintah untuk menyiapkan infrastrukturnya. Bahkan, dulu sebelum banyak kendaraan listrik beredar, kami sudah pasang SPKLU di berbagai kantor PLN."

Baca juga: PLN Siapkan 500 Titik SPKLU di Jalur Mudik Maupun Wisata saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan