Insiden BYD Seal Bisa Pengaruhi Minat Konsumen Terhadap Mobil Listrik
Pengamat otomotif LPEM UI Riyanto menilai, insiden terbakarnya mobil listrik berpotensi menurunkan animo konsumen terhadap EV.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Insiden terbakarnya mobil listrik BYD Seal milik warga Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 13 Mei 2025 lalu, memicu kekhawatiran publik terhadap aspek keamanan mobil listrik di Indonesia.
Peneliti dan pengamat otomotif LPEM UI Riyanto menilai, kejadian ini berpotensi menurunkan minat beli konsumen, terutama dalam jangka pendek, terhadap EV.
"Wah, ini harus dilakukan survei ya. Biasanya dalam jangka pendek kejadian seperti ini bisa mengurangi minat beli, karena muncul kekhawatiran akan kejadian serupa," tutur Riyanto saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (16/5/2025).
Persepsi publik saat ini terhadap teknologi kendaraan listrik, termasuk baterai, diperkirakan akan sedikit terpengaruh dengan peristiwa Selasa lalu.
Riyanto berpandangan, untuk mendapatkan persepsi lebih luas dampak dari insiden kebakaran BYD Seal, perlu dilakukan survei lebih dalam.
"Kalau mau mendapatkan jawaban yang akurat, sebaiknya dilakukan survei kepada pengguna dan calon pengguna mobil listrik," imbuhnya.
Dalam kesempatan terpisah, pengamat otomotif dan dosen serta peneliti di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Agus Purwadi mengatakan, potensi kegagalan suatu baterai pack di mobil listrik yang tersusun dari banyak sel secara seri maupun paralel bisa disebabkan dua hal.
Pertama, secara internal, dimana baterai sel merupakan penyimpan energi elektro-kimia yang aktif bereaksi yang bisa menimbulkan panas.
Kedua, secara eksternal, yang terhubung dengan sistem baterai, seperti dipicu oleh kegagalan sirkuit listriknya, seperti mis hubung singkat atau juga kegagalan di sisi komponen elektronika atau power semi conductor di control unit, layaknya pada sistem inverter maupun sistem charging.
Baca juga: Tanggapan Peneliti ITB Atas Terbakarnya Mobil Listrik BYD Seal di Palmerah Jakarta Barat
"Meskipun bisa dipicu secara internal maupun eksternal, hal yang paling sulit di proteksi adalah kegagalan secara internal di sel baterai yang menyusun pack baterainya," kata Agus saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (16/5/2025).
BYD Indonesia menyatakan, BYD Seal menggunakan Blade Battery, teknologi baterai Lithium Iron Phosphate (LFP), lebih aman dari risiko kebakaran.
Baca juga: Spesifikasi BYD Seal yang Terbakar Setelah 3 Hari Tak Digunakan Pemiliknya di Palmerah Jakarta Barat
Blade Battery dirancang dengan lapisan kimiawi yang dapat mencegah terjadinya panas berlebihan dan potensi risiko kebakaran.
Insiden terbakarnya mobil listrik BYD Seal terjadi di garasi rumah pemiliknya di Jalan Katalia, Kelurahan Kota Bambu, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (13/5/2025).
Kemenperin Pastikan Tagih Produsen Mobil Listrik agar Produksi Lokal Mulai 1 Januari 2026 |
![]() |
---|
Permintaan Gaikindo ke Pemerintah: Jangan Korbankan Lapangan Kerja Jika Dorong Transisi ICE ke EV |
![]() |
---|
Kemenperin Ultimatum Produsen Mobil Listrik di 2026 Penuhi TKDN 40 Persen |
![]() |
---|
Update Insentif Motor Listrik, Masih Dibahas Antar-Kementerian |
![]() |
---|
Volume Impor Mobil Listrik Melonjak, Kredibilitas Insentif Pemerintah Dipertanyakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.