Masih Tinggi, Ini Penyebab Perkawinan Anak di Indonesia Menurut Alissa Wahid
Kawan Puan, menurut Alissa Wahid ada beberapa penyebab perkawinan anak di Indonesia. Salah satunya: kampanye nikah muda di sosial media.
Masalah ekonomi dan cara memandang anak perempuan
Kawan Puan, pandemi tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan.
Namun juga bidang ekonomi, sehingga ada banyak orang harus kehilangan pekerjaan.
Nah menurut Alissa Wahid, pandemi yang menyerang sektor ekonomi ini menjadi penyebab paling besar pada perkawinan anak.
Hal tersebut juga berkaitan dengan soal cara pandang masyarakat terhadap anak perempuan.
Ketika kondisi ekonomi keluarga sedang turun, anak laki-laki akan cenderung diminta untuk bekerja.
Sementara anak perempuan akan dinikahkan, dengan tujuan agar tak menjadi beban ekonomi keluarga.
Seolah-olah anak perempuan tidak bisa bekerja dan membantu ekonomi keluarga.
Baca Juga: Dinilai Normalisasi Perkawinan Anak, KOMPAKS Kecam Sinetron Suara Hati Istri di Indosiar
Menghindari perbuatan zina
Menurut Alissa Wahid, hal ini merupakan salah satu penyebab perkawinan anak yang paling menantang untuk diatasi.
Sebab berhubungan langsung dengan norma dan ajaran agama tertentu.
Masyarakat sering kali menggunakan hal ini untuk melanggengkan perkawinan anak, karena tak ingin anak-anak mereka melakukan perbuatan zina yang dilarang agama.
Kebosanan akan sekolah
Pandemi menyebabkan anak-anak sekolah untuk belajar di rumah.