Belajar Filosofi Permainan Tradisional Anak Zaman Dulu dalam Rangka Hari Anak Nasional
Yuk, cari tahu filosofi permainan tradisional anak zaman dulu yang punya makna pembelajaran untuk hidup kita. Sekaligus merayakan Hari Anak Nasional.
Supaya lebih seru, anak-anak membuat perlombaan sederhana tentang siapa yang bisa jalan jauh dengan menggunakan egrang.
Tidak ada hadiah dari permainan ini, namun filosofi yang kita petik adalah keyakinan dan percaya diri bisa membuat kita mengatasi tantangan.
Permainan tradisional ini sekarang lebih sering kita temui dalam lomba agustusan.
Baca Juga: Tingkatkan Kreativitas Anak, Ini Macam Permainan Bermakna yang Bisa Dicoba
3. Lompat tali
Lompat tali adalah permainan zaman dulu yang dimainkan dengan menggunakan tali terbuat dari rangkaian karet gelang.
Anak-anak biasanya merangkai karet gelang ini dulu sebelum memulai permainan lompat tali.
Dimulai dari yang paling rendah hingga ke yang paling tinggi, anak yang berhasil melompati setiap tinggi tali adalah pemenangnya.
Filosofi dari permainan ini adalah setiap kali kita selesai menaklukkan tantangan, maka akan ada tantangan lain yang lebih tinggi atau sulit dari sebelumnya.
Oleh karena itu, kita tidak boleh menyerah dan harus tetap berusaha.
4. Engklek
Engklek punya berbagai nama lain di beberapa daerah Indonesia misalnya sura anda, teklek, dampu, jlong-jiling, dan cenge-cenge.
Permainan tradisional anak ini dilakukan dengan cara menggambar sebuah pola di tanah, kemudian secara bergiliran tiap anak melempar dadu dan melompat di atas pola yang sudah digambar.
Dalam permainan engklek, terdapat sebuah filosofi yakni jika ingin mencapai kekuasaan atau cita-cita, maka kita harus berusaha dan gigih memperjuangkannya.
Baca Juga: Bisa Dilakukan Bareng Orang Tua, Ini Rekomendasi Permainan Anak di Rumah