Belajar Filosofi Permainan Tradisional Anak Zaman Dulu dalam Rangka Hari Anak Nasional
Yuk, cari tahu filosofi permainan tradisional anak zaman dulu yang punya makna pembelajaran untuk hidup kita. Sekaligus merayakan Hari Anak Nasional.
5. Petak umpet
Di balik kesederhanaan bermain petak umpet, ternyata tersimpan filosofi yang amat dalam.
Petak umpet dimainkan secara beramai-ramai, dengan salah satu orang yang berjaga.
Orang yang jaga ini harus menutup mata dan menghitung sesuai dengan hitungan yang telah disepakati, kemudian anak-anak lain bersembunyi agar tidak mudah ditemukan.
Kalau anak yang bersembunyi ditemukan oleh anak yang jaga, maka ia gantian harus tutup mata, menghitung, dan mencari.
Makna dari permainan ini adalah mengingatkan tentang kehidupan dunia dan kehidupan setelah kematian.
Wah, siapa sangka maknanya sedalam itu, ya?
Baca Juga: Meski di Rumah, Rayakan Hari Anak Nasional dengan Kegiatan Ini!
6. Congklak
Permainan congklak dulunya dimainkan secara langsung antara dua orang.
Namun kini, permainan congklak sudah banyak ditemui di aplikasi game smartphone.
Tujuan dari permainan tradisional congklak adalah mengumpulkan lebih banyak biji di akhir permainan.
Siapa yang paling banyak mengumpulkan, maka ia yang menang.
Filosofi dari permainan congklak adalah setiap orang itu punya jatah makan yang sama setiap hari atau minggu.
Congklak juga mengajarkan kita bahwa apa yang kita lakukan hari ini akan berakibat pada hari mendatang. (*)