Laporan TOBK yang Tidak Valid Bisa Menjerumuskan Siswa
Orang tua dan siswa harus berhati-hati dalam memilih Try Out Berbasis Komputer (TOBK) untuk dijadikan sebagai sarana berlatih dalam mempersiapkan UTBK
Editor:
Sri Juliati
Dalam platform pembelajaran digital saat ini, TOBK tidak lagi bersifat statis.
Siswa dituntut untuk memiliki durability yang baik dalam mengerjakan soal, karena mereka diminta mengikuti alur pengerjaan soal secara berurutan, dengan sistem waktu yang ketat dan realistis.
Bahkan, adanya sistem blocking time mendorong siswa untuk benar-benar mengatur strategi dan fokus pada satu komponen ujian sebelum berpindah ke komponen lainnya.
Ini bukan hanya soal latihan, tapi latihan yang mengasah kedisiplinan, manajemen waktu, dan ketahanan berpikir.
Bayangkan saja, contohnya di pelaksanaan UTBK-SNBT tahun ini siswa diminta untuk mampu menjawab setiap soal dengan rata-rata durasi pengerjaan 1 menit untuk bagian Tes Potensi Skolastik (TPS) dan 1,5 menit untuk Tes Literasi!
Lebih dari itu, kini banyak platform TOBK juga telah menawarkan sistem penilaian IRT yang tidak lagi bersifat konvensional.
Dengan pendekatan sistem penilaian Item Response Theory (IRT), setiap jawaban siswa dinilai bukan hanya berdasarkan benar atau salah, tapi juga memperhitungkan tingkat kesulitan soal dan konsistensi respons.
Sistem ini memberi gambaran yang lebih adil dan tajam terhadap kemampuan siswa.
Menariknya, tidak sembarang platform TOBK mampu untuk menyajikan data menggunakan sistem penilaian seperti ini dengan valid.
Sistem penilaian ini bisa menghasilkan data yang valid jika didukung oleh populasi peserta dalam jumlah besar yaitu lebih dari 10.000 siswa, sehingga hasilnya dapat diandalkan secara statistik.
Oleh karena itu, orang tua siswa dan para pejuang PTN harus berhati-hati memilih platform dalam melaksanakan TOBK agar hasilnya pun mampu merepresentasikan dan menjadi model pertandingan seleksi masuk PTN yang sesungguhnya.
TOBK saat ini bukan hanya media untuk mengerjakan soal saja, tapi lebih dari itu.
Ia menjadi arena pertandingan, di mana setiap siswa bertanding melawan dirinya sendiri, mengukur sejauh mana pemahamannya dan mempersiapkan strategi yang lebih matang untuk ujian yang sebenarnya.
Belajar Bukan Hanya Sekadar Hasil, tapi Butuh Evaluasi
Dalam proses belajar, keberhasilan bukan hanya diukur dari seberapa tinggi nilai yang diraih, melainkan dari seberapa dalam siswa memahami kekuatan dan kelemahan dirinya.
Untuk itu, evaluasi menjadi proses yang tidak bisa diabaikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.