Belajar di Bawah Tekanan: Ketika Stres Mengintai Siswa dan Solusi Sederhana yang Sering Diabaikan
Memahami bahwa stres belajar bukan sekadar masalah malas atau kurang disiplin adalah langkah awal yang sangat penting. Ini tips mengatasinya dari GO.
Editor:
Sri Juliati
Teknik-teknik ini membantu menenangkan pikiran dan tubuh secara menyeluruh, mengurangi gejala fisik stres seperti tegang otot dan kelelahan, meningkatkan konsentrasi, serta membantu siswa lebih siap menghadapi tekanan akademik seperti ujian.
Efektivitas teknik relaksasi tersebut dibuktikan oleh beberapa penelitian, antara lain:
- Skor stres siswa menurun drastis dari 87,5 menjadi 47,5 setelah dua siklus penerapan relaksasi (Sari, 2020).
- Deep breathing terbukti secara signifikan menurunkan stres ujian dan meningkatkan aliran oksigen ke otak (Nadila, 2023).
- Penggunaan video relaksasi di SMP berhasil mengurangi stres belajar siswa secara signifikan (Agussalim, 2019).
Break yang berkualitas bukan sekadar waktu istirahat pasif, melainkan dapat berupa kegiatan relaksasi aktif seperti latihan pernapasan atau tontonan relaksatif.
Untuk itu, guru dan sekolah perlu menyediakan waktu serta media relaksasi sebagai bagian dari strategi pembelajaran yang sehat dan berkelanjutan.
Intervensi sederhana seperti video atau sesi napas dalam dapat dilakukan di kelas sebelum ujian atau setelah belajar intensif.
Sayangnya, tidak semua siswa mengetahui cara mengatur waktu belajar dan jeda secara efektif. Di sinilah peran bimbingan belajar menjadi sangat penting.
Bimbel bukan hanya tempat untuk menambah materi pelajaran, tetapi juga wadah pembentukan pola belajar yang sehat dan efisien.
Dalam sistem bimbingan yang baik, siswa dibimbing untuk tidak hanya mengejar nilai, tetapi juga menjaga keseimbangan mental, ritme belajar, serta strategi menghadapi ujian dengan lebih tenang dan terarah.
Salah satu lembaga yang konsisten membangun ekosistem belajar yang sehat adalah Ganesha Operation.
Dikenal luas sebagai bimbingan belajar terbesar dan terpercaya di Indonesia, Ganesha Operation tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada kesiapan mental dan pengembangan karakter siswa.
Di GO, setiap anak diperlakukan secara personal dengan pendekatan belajar yang disesuaikan dengan gaya belajar dan kemampuan masing-masing.
Tidak ada tekanan yang memaksa; yang ada adalah strategi, arahan, dan dukungan yang menyeluruh.
Salah satu siswa Ganesha Operation, Lexa (kelas 12 SMAN 4 Malang), mengaku metode belajar di GO sangat membantunya keluar dari tekanan.
"Sebelumnya saya sering merasa kebingungan saat belajar sendiri, apalagi menjelang UH. Tapi di GO, saya belajar pakai sistem jeda dan diajari cara mengatur waktu. Sekarang belajar jadi lebih ringan dan hasil try out juga meningkat.”
Dengan sistem belajar terstruktur, tenaga pengajar profesional, serta suasana belajar yang nyaman, siswa tidak hanya lebih siap menghadapi ujian, tetapi juga lebih percaya diri.
Satria Hutan Indonesia 2025: Cerita Pengabdian Mahasiswa UI di Desa Manau Sembilan II Bengkulu |
![]() |
---|
Sinyal Rotasi dari Pelatih Makau, Angin Segar untuk Timnas U23 Indonesia |
![]() |
---|
Skenario Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U23, Garuda Rawan Kembali ke Setelan Pabrik |
![]() |
---|
Digitalisasi Pendidikan: Telkom Dukung Pembelajaran Coding dan AI di Sekolah Berbagai Daerah |
![]() |
---|
Xooply by MetraNet Dipercaya Perusahaan Jepang dalam Layanan B2B E-commerce |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.