Materi Sekolah
Komunikasi Persuasif: Pengertian, Tujuan, dan Strategi
Berikut ini pengertian mengenai komunikasi persuasif, beserta tujuan dan strategi yang digunakan untuk persuasi.
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Pravitri Retno W
2. Meyakinkan
Tujuan meyakinkan adalah untuk membawa perubahan dalam keyakinan, sikap, penilaian, dan nilai pendengar.
Karena pendengar mungkin melibatkan prasangka mereka dalam penilaian, rencanakan beberapa poin yang valid agar mereka mendengarkan dan memahami topik yang disampaikan.
Jika pendengar setuju dengan pikiran pembicara, maka pembicara dapat mengenalkan produk sebagai alternatif yang lebih baik, kemudian merekomendasikan tindakan ke depan yang lebih baik.
3. Ajakan Bertindak
Dengan opsi ini, pembicara dapat mengajak pendengar untuk bertindak dengan mendapatkan perhatian mereka.
Tujuannya adalah untuk menciptakan rasa ingin tahu, memecahkan masalah, atau mengusulkan berbagai pilihan sebagai solusi.
Baca juga: Pengertian Globalisasi, Faktor Penyebab, Dampak dan Manfaatnya
Strategi untuk Persuasi
Persuasi membutuhkan penyajian fakta yang jujur dan terorganisir dengan baik di mana seseorang dapat memilih untuk bertindak.
Persuasif dalam komunikasi melibatkan:
1. Memahami Produk, Layanan, atau Ide
Pembicara perlu mengetahui produk, ide, atau layanan dengan cukup baik.
Kemudian, diinformasikan dengan baik tentang produk kepada pendengar.
Produk harus digunakan, dan penggunaan produk harus dipantau.
Selain itu, harus membandingkan produk dengan pesaing di pasar.
Bisa dengan cara meminta umpan balik dari orang lain.
Sebagai contoh, pembicara harus mengetahui jawaban dari pertanyaan berikut:
- Apa gunanya barang atau layanan itu bagi penggunanya?
- Apa saja fitur-fiturnya yang lebih unggul dari yang lain? (desain, manufaktur, manfaat penerima)
- Apa yang membuat produk atau ide berbeda dan lebih unggul dari yang lain?
- Berapa biaya yang harus ditanggung pengguna?
2. Pengetahuan tentang Pendengar
Pembicara perlu mengetahui pengetahuan berikut ini:
Kepada siapa pesan ditujukan?
- Apa keinginan dan kebutuhan konsumen?
- Apakah pesan ditujukan kepada individu atau sekelompok individu?
- Jika sekelompok individu, apa kesamaan antara individu-individu dalam kelompok itu?
- Apa tujuan, pekerjaan dan pendidikan yang dikejar oleh kelompok individu?
- Berapa banyak persyaratan mereka yang telah dipenuhi dengan produk ini atau produk lain?
- Bagaimana perbedaan budaya akan mempengaruhi produk Anda?
Ini membutuhkan prediksi argumen yang mungkin datang dari pendengar dan memiliki respons yang masuk akal terhadap argumen tersebut.
(Tribunnews.com/Yurika)