Margaret Anak Kuli Bangunan di Kupang Jadi Mahasiswi UI, Sempat Dilarang Bermimpi dan Dicibir Guru
Margaret adalah simbol perlawanan atas stigma, ejekan, dan keraguan yang ditanamkan oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk guru dan tetangganya
“Miskin banyak gaya,” tambah yang lain.
Tapi Margaret tidak goyah. Ia tak membalas dengan kata-kata, melainkan dengan bukti.
“Pilihan ini kendaraan jiwaku. Aku hanya berharap, dalam perjalanan ini aku tetap terjaga,” ucapnya.
Kini, Margaret resmi menjadi mahasiswa UI.
Ia bukan lagi gadis Kupang yang ditertawakan karena ingin kuliah tinggi.
Ia adalah bukti nyata bahwa kemiskinan tidak pernah bisa mengalahkan keteguhan hati.
“Karena tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk seseorang, atau pemimpi yang terlalu kecil,” tulis Imam dalam unggahannya.
Margaret bukan sekadar satu cerita inspiratif.
Ia adalah wajah dari ribuan anak di pelosok negeri yang menyimpan potensi besar, namun terkurung oleh kemiskinan dan stigma sosial.
Kisahnya adalah tamparan bagi sistem pendidikan kita—yang kerap lebih cepat menghakimi, daripada memberi harapan.
Warganet memberikan respon positif :
"MasyaAllah Margaret, anak cantik pintar ???? cantik banget khas Indonesia Timur ???? InsyaAllah kamu akan jadi wanita sukses dan hebat ????,"
"Anak hebat calon org sukses. Skrg kamu bisa buktikan omongan mereka nak. Buktikan dengan prestasimu nantinya. Dengan kamu lulus dan akan menempuh pendidikan di kampus terbaik, tanpa sengaja kamu akan memuliakan kedua ortumu sekaligus Tuhan pasti bukakan jalan untuk memutus rantai kemiskinan. Semnagat, belajar yg giat! Jdi anak sukses. Terharuu banget aku ????❤️????????,"
"Semoga disemogakan anakku nanti bisa berkumpul belajar bersama mereka orang orang hebat dan membanggakan orang tua ????," (Tribun Jakarta/Rr Dewi Kartika H)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Anak Kuli Bangunan di Kupang Berhasil Masuk UI, Sempat Niat Tak Ikut SNBP Karena Nyinyiran Guru
Sumber: TribunJakarta
| Diduga Hambat Pemeriksaan Bobby Nasution, Kasatgas KPK AKBP Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas |
|
|---|
| Sepak Terjang Mantan PM Bangladesh Hasina: 15 Tahun Berkuasa, Kini Dijatuhi Hukuman Mati |
|
|---|
| Telepon Prabowo, Defence Supporting Economy, dan 7 Jam Bersama Sjafrie Sjamsoeddin |
|
|---|
| Pernyataan Cucun Dibalas Menohok oleh Tan Shot Yen: Ahli Gizi Kepakarannya Bukan Cuma Ngitung Kalori |
|
|---|
| China Peringatkan Warganya untuk Tidak Pergi ke Jepang, Saham Perusahaan Pariwisata Anjlok |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Margaret-11111.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.