Seputar Polri
Dari Perbatasan Belu, Ipda Densy Persembahkan Hidup Lewat Sekolah Gratis untuk Anak-anak
Ipda Densy di perbatasan Belu mendirikan sekolah gratis, jadi harapan baru bagi anak-anak kurang mampu.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Di balik tugas berat sebagai aparat penegak hukum, Ipda Ristiany Densy Doko, S.H. menyimpan kisah penuh makna tentang pengabdian dan kasih. Bertugas sebagai Kanit SPKT 3 Polres Belu, Polda NTT, perempuan berhati lembut ini tak hanya melayani masyarakat di perbatasan Indonesia-Timor Leste, tetapi juga menyalakan harapan baru bagi anak-anak kurang mampu bersama sang suami, Aipda Nikodemus Dubu, S.H.
Pasangan polisi ini mendirikan Yayasan Gracia Hati Mulia di Atambua Selatan, Kabupaten Belu. Yayasan tersebut menaungi Panti Asuhan dan PAUD Elshaddai, sekolah gratis bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Mulai dari seragam, buku, hingga kebutuhan makan sehari-hari, semua ditanggung dengan penuh keikhlasan dari gaji dan usaha kecil yang mereka jalankan. Tak ada donatur tetap, tak ada sponsor besar. Hanya ada semangat dalam memberi dan keyakinan bahwa Tuhan akan mencukupi.
“Kami hidup bukan hanya untuk diri sendiri. Kami sadar, banyak yang lebih membutuhkan. Ini nazar kami ketika saya dulu divonis sakit dan merasa harapan itu nyaris hilang,” kenang Ipda Densy dengan mata berkaca-kaca.
Saat ini, Panti Asuhan Gracia Hati Mulia ini membiayai dan menyantuni 67 anak kurang mampu dan yatim piatu. Ada 13 anak yang tinggal di panti asuhan, dan sisanya tinggal bersama anggota keluarganya yang masih ada.
“Sedangkan 13 anak ini kita biayai mereka seutuhnya, mulai dari pakaian, makan-minum, uang sekolah, dan lain sebagainya, itu semua berasal dari kita. Kalau yang di luar panti itu kita tetap santuni mereka setiap bulan,” ujar Ipda Densy.
Pengalaman hidup yang penuh ujian membuat Ipda Densy dan sang suami semakin mantap melangkah. Sejak tahun 2019, mereka berkomitmen menyisihkan sebagian gaji sebagai anggota Polri, bahkan hasil dari usaha kos-kosan kecil, untuk membiayai anak-anak panti dan siswa PAUD yang kini jumlahnya sudah lebih dari 99 orang.
Baca juga: Kisah AIptu Budi Wahono yang Dirikan Rumah Peduli Yatim dan Dhuafa Sejak 2020
“Kami bukan orang kaya. Tapi kami percaya, saat membantu dengan hati, Tuhan akan cukupkan segalanya untuk anak-anak ini,” tutur Ipda Densy sambil tersenyum tulus.
Salah satu guru PAUD Elshaddai, Rulyin Vinelsye Djami, menilai Ipda Densy sebagai sosok yang rendah hati dan penuh tanggung jawab. Menurutnya, apa yang dilakukan Ipda Densy dan suaminya lahir dari ketulusan, bukan dari kelebihan materi.
“Beliau dan suaminya membangun yayasan ini bukan karena berlebih, tapi karena hati. Sekolah ini tidak memungut biaya sepeser pun. Semua demi anak-anak,” kata Rulyin.
Biaya operasional yang mereka tanggung pun tidak sedikit. Hanya untuk seragam siswa bisa mencapai belasan juta rupiah, belum termasuk kebutuhan buku tulis dan bacaan yang mencapai Rp8 juta lebih setiap semester.
Namun bagi Ipda Densy, hitung-hitungan itu bukan hal utama, yang terpenting adalah memastikan anak-anak bisa belajar dan memiliki masa depan.
“Saya tidak ingin anak-anak perbatasan ini tertinggal. Mereka punya hak yang sama untuk bermimpi dan berhasil, seperti anak-anak di Pulau Jawa,” tegas Ipda Densy.
Di tengah segala keterbatasan, Yayasan Gracia Hati Mulia tetap berdiri teguh sebagai simbol harapan. Bukan hanya ilmu yang diberikan, tapi juga cinta, kehangatan, dan keyakinan akan masa depan yang lebih baik.
Di balik kesibukannya dan tantangan sebagai anggota Polri, Ipda Densy memilih melangkah lebih jauh, yakni melayani dengan hati, membangun masa depan bagi mereka yang nyaris kehilangan jalan.
Baca juga: Mengenal Bripka Untung, Polisi Wonosobo yang Berdakwah dan Layani Terapi Bekam Gratis
Seputar Polri
Gelar Baksos Sambut HUT Ke-77, Polwan Polda Kalbar Bagikan 5.127 Pakaian Layak Pakai untuk Warga |
---|
Hari Jadi Polwan Ke-77, Polres Magelang Kota Salurkan Bansos di Kampung Semplon |
---|
Rayakan HUT ke-77, Polwan Polda Aceh Tebar Kepedulian Lewat Baksos Sembako untuk Warga |
---|
Polri Peduli Pendidikan Masyarakat Adat, Bripda Nia Kurnia Ajar Anak-anak Suku Anak Dalam |
---|
Dekat dengan Generasi Muda, Brigpol Niam Jadi Polisi Panutan Lewat Kelas Ngaji |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.