Minggu, 28 September 2025

Pilpres 2019

Tanggapan Sejumlah Pihak soal Prabowo yang Akan Tolak Hasil Pemilu 2019 oleh KPU jika Ada Kecurangan

Penolakan Prabowo terhadap hasil Pemilu 2019 yang dikeluarkan KPU mendapat tanggapan dari sejumlah pihak, baik politisi maupun rohaniawan.

Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan pernyataan politik didepan masa pendukungnya pada acara mengungkap fakta - fakta kecurangan Pilpres 2019 yang diselenggarakan oleh BPN di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019). Pada pernyataan tersebut Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tribunnews/Jeprima 

Sebab, dua jenis pemilu tersebut dilakukan secara serentak.

"Konsekuensinya kalau pemilu ini tidak diakui, misalnya, itu akan berdampak juga pada hasil pemilihan legislatif. Sementara partai-partai pengusung kedua belah calon itu tampaknya sudah melakukan pencapaian yang maksimal bagi caleg-calegnya," ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/5/2019).

"Karena itu suatu paket atau kesatuan pileg dan pilpres itu yang diadakan langsung dalam satu hari," kata Bambang.

Baca: Pakai Data BPN, TKN Patahkan Tuduhan Kecurangan, Ada TPS Siluman Tapi yang Menang Prabowo-Sandi

3. Benny Susetyo

Rohaniawan Pastor Antonius Benny Susetyo ikut menanggapi soal penolakan hasil Pemilu 2019 oleh Prabowo Subianto.

Benny mengharapkan, Prabowo-Sandiaga memiliki jiwa ksatria dalam menerima hasil Pemilu 2019 untuk menjaga tatanan demokrasi Indonesia.

"Setiap paslon kan sudah menyatakan siap kalah dan menang. Pada awal mencalonkan diri, Prabowo-Sandi mempercayai penyelenggara pemilu. Menjelang pengumuman, masing-masing paslon harus memiliki keberanian menjadi ksatria, budaya itu yang penting," ujar rohaniawan Benny Susetyo kepada Kompas.com, Kamis (16/5/2019).

Baca: BPN Prabowo-Sandiaga akan Kehilangan Hak Moral Masyarakat Jika Tak Ajukan Gugatan ke MK

4. Dedi Mulyadi

Senada dengan Bambang Soesatyo, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Dedi Mulyadi berpendapat, penolakan hasil Pemilu 2019 berarti juga tidak mengakui perolehan suara calon legislatif semua partai.

Termasuk Partai Gerindra.

Sebab, Pemilu 2019 merupakan satu paket kegiatan yang dipertanggungjawabkan oleh lembaga penyelenggara bernama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari pusat, provinsi, hingga tingkat KPPS.

Pengawasanya pun berasal dari pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga tingkat kelurahan/desa.

"Kalau dianggap pemilu curang, berarti pileg juga curang. Kalau pileg curang, berarti mereka yang mengalami peningkatan suara legislatif hari ini diperoleh dari hasil kecurangan. Kan konsekuensinya itu," kata Dedi.

Baca: Apa Sebenarnya yang Diinginkan Prabowo-Sandiaga?

5. Agus Harimurti Yudhoyono

Komandan Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, Partai Demokrat sudah menyarankan Prabowo Subianto untuk bersabar menunggu hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2019 oleh KPU.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan