Industri Sanitary Hadapi Tekanan Melemahnya Konsumsi Domestik di Paruh Pertama 2025
Industri sanitary menghadapi tekanan konsumsi domestik di paruh pertama tahun 2025 ini.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Industri sanitary menghadapi tekanan konsumsi domestik di paruh pertama tahun 2025 ini.
"Di kuartal pertama, kinerja kami cenderung flat. Penjualan ke proyek masih mencatatkan kenaikan, tetapi penjualan ritel ke toko-toko mengalami perlambatan akibat tekanan daya beli dan kenaikan harga material," kata Direktur Operasional PT Surya Pertiwi Tbk, Adhi Sudargo Tasmin, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Senin (2/6/2025).
Perseroan membukukan pertumbuhan laba bersih 14,5 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp315 miliar, ditopang oleh peningkatan margin dan pendapatan neto sebesar 11,9 persen menjadi Rp2,91 triliun.
Adhi menyebut sejumlah katalis yang dapat mendorong kinerja perseroan di semester II, antara lain prospek penurunan suku bunga acuan serta tren konsumsi masyarakat yang diperkirakan akan menguat menjelang akhir tahun.
"Kami melihat momentum konsumsi akan lebih kuat di semester kedua. Ini dapat mendorong pertumbuhan penjualan, baik dari segmen proyek maupun ritel," ujarnya.
Dalam RUPST tersebut, pemegang saham juga menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp189 miliar untuk tahun buku 2024, atau setara 60 persen dari laba bersih.
Dividen per saham ditetapkan Rp70, terdiri atas Rp35 interim yang telah dibayarkan pada Desember 2024 dan Rp35 final yang akan segera dibagikan.
Saat ditanya mengenai prospek pembagian dividen untuk tahun buku 2025, Adhi menegaskan komitmen perusahaan untuk tetap menjaga rasio dividen minimum 40?ri laba bersih.
"Keuangan kami masih sangat solid, dengan posisi net cash. Maka pembagian dividen akan tetap tinggi, tentu dengan mempertimbangkan kinerja ke depan," jelasnya.
Untuk memperkuat daya saing, SPTO tengah menyiapkan sejumlah strategi pemasaran dan diversifikasi produk.
Dari sisi branding, perusahaan akan lebih agresif dalam kampanye baik secara offline maupun online, termasuk membangun kembali awareness terhadap produk Toto sebagai merek Jepang yang telah teruji kualitasnya.
Baca juga: Qatar Belum Realisasikan Investasi Program 3 Juta Rumah, Begini Respon Wakil Menteri Fahri Hamzah
Selain itu, SPTO memperkenalkan merek baru yang menyasar segmen pasangan muda dengan produk kamar mandi berdesain modern dan harga kompetitif.
"Strategi kami adalah memperluas jangkauan pasar melalui variasi produk dan akan menjadi bagian penting dari itu," ujar Adhi.
Sebagai bagian dari transformasi digital, SPTO juga berencana meluncurkan website mandiri di luar platform e-commerce yang telah ada, guna memperkuat jalur distribusi langsung dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
"Bisnis saniter dan industri terkait akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan GDP Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan posisi keuangan yang kuat, kami optimistis menghadapi sisa tahun ini," katanya.
Baca juga: Jadi Incaran Investor, Bisnis Properti Komersial Kini Menggeliat Kuat di Batam
Pemain di Industri Sanitary dan Dapur Ini Pamer Produk Terbaru di Indo Build Tech Expo 2024 |
![]() |
---|
Konsumsi Domestik Tinggi, Indonesia Berpotensi Kekurangan Gas Tahun 2025 |
![]() |
---|
Pendapatan Bersih Naik Tipis, Surya Pertiwi Bagikan Dividen Tunai Rp135 Miliar |
![]() |
---|
Ditopang Konsumsi Domestik, PMI Manufaktur Indonesia Naik 1,5 Poin ke Level 54,2 pada Maret |
![]() |
---|
SPTO Bagikan Dividen Rp25 per Lembar Saham |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.