Kamis, 7 Agustus 2025

Menelisik Prospek Pasar Properti di Pulau Dewata

Banyak investor domestik, meskipun tertarik dengan desain dan kualitas proyek asing, tetapi meragukan legalitas, struktur kepemilikan.

Penulis: Sanusi
Istimewa
PASAR PROPERTI BALI - CEO Murino Group Efrat Tio. Saat ini, mayoritas inventori proyek hunian eksklusif di Bali dikuasai oleh pengembang asing. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar properti di Bali tengah mengalami lonjakan yang mengesankan. Sejak pandemi berakhir, investasi asing ke Pulau Dewata meningkat pesat.

Tercatat lonjakannya mencapai hingga 85 persen dalam minat investor asing, dengan total suntikan modal mencapai 764 juta dolar AS.

Menariknya, sebagian besar mengalir ke pembangunan vila-vila premium. Saat ini, mayoritas inventori proyek hunian eksklusif di Bali dikuasai oleh pengembang asing.

Namun, di balik angka-angka pertumbuhan yang menggembirakan ini, terdapat celah besar yang belum terisi: tingginya minat dari investor lokal yang masih kesulitan menemukan opsi terpercaya dan berkualitas dari developer Indonesia.

Baca juga: Gencar Kembangkan Proyek Properti di Australia, Pengusaha Iwan Sunito Gandeng Perusahaan China

Banyak investor domestik, meskipun tertarik dengan desain dan kualitas proyek asing, tetapi meragukan legalitas, struktur kepemilikan, serta dukungan layanan purna jual.

“Saat ini, minim pilihan untuk investor lokal yang mau berinvestasi di Bali. Saya sendiri sebagai seorang investor, beberapa kali sempat melirik properti premium yang dikembangkan oleh developer asing, namun tidak banyak yang menawarkan kepemilikan Freehold atau SHM, dan ada keraguan apakah pengembang asing ini cukup berkomitmen secara jangka panjang untuk menjaga kelangsungan investasi properti saya. Hal inilah yang mendasari, hadirnya Murino dalam pasar properti butik di Bali,” ungkap CEO Murino Group Efrat Tio.

Murino Group secara resmi memproklamirkan diri sebagai pengembang properti eksklusif di Bali, dengan pendekatan butik development—proyek berskala terbatas, desain yang dikurasi, dan positioning gaya hidup yang jelas. Fokus utamanya adalah menciptakan properti yang bukan hanya indah dan ikonik, tetapi juga dapat dimiliki sepenuhnya oleh WNI dengan status Freehold (SHM).

Dengan jaringan lokal yang kuat dan efisiensi operasional, Murino mampu menekan harga tanpa mengorbankan kualitas. Tim kreatif dan teknis Murino melibatkan arsitek, kontraktor, dan konsultan dalam negeri—membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing secara estetika dan teknis dengan proyek-proyek berstandar internasional.

Murino juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah bank nasional ternama untuk menghadirkan skema pembiayaan KPR dan opsi pembayaran fleksibel—menjadikan investasi properti di Bali kini lebih terjangkau dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia.

Sebagai langkah awal, Murino Group memperkenalkan The Ease Canggu—sebuah proyek lifestyle investment berkonsep wellness hospitality yang dirancang untuk generasi investor modern. Berlokasi strategis di Jl. Pantai Batu Mejan, Canggu, hanya berjarak 9 menit berjalan kaki dari pantai, proyek ini menawarkan kombinasi fungsi ganda: sebagai tempat tinggal sekaligus aset investasi dengan potensi sewa optimal.

Didukung oleh pasar sewa-menyewa yang kuat di Bali, investasi properti di komplek eksklusif ini diproyeksikan dapat menghasilkan Return of Investment atau ROI sebesar 8-12 persen per tahun.

Dengan jumlah unit yang sangat terbatas dan potensi investasi yang cukup menggiurkan, Murino Group cukup optimis proyek ini akan menjadi rebutan para investor lokal maupun internasional.

Proyek ini akan resmi diluncurkan ke publik pada Agustus 2025, dan saat ini telah memasuki tahap pembangunan dengan target penyelesaian pada Desember 2026.

Potensial

Selain Murino, salah satu pengembang yang juga ikut berinvestasi di segmen premium di Bali yaitu CORE Concept Living.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan