200 Penambang Pasir di Sebatik Kehilangan Pekerjaan
Akibatnya para penambang pun berencana akan ke Malaysia, untuk mencari pekerjaan guna menyambung hidup.
Editor:
Dewi Agustina
Tribun Kaltim/NEVRIANTO HP/Tribun Kaltim/NEVRIANTO HP
Pasir Sungai Mahakam-Sejumlah pekerja mengangkat pasir yang ditambang dari Sungai Mahakam, dari kapal kelotok di tepi sungai jalan KH Mas Mansyur Loa Bakung, Sungai Kunjang, Jumat (6/1/2012) Satu kali antar per rate (satu truk mitsubishi ) dijual mulai 200.000 bergantung jarak. (Tribun Kaltim/NEVRIANTO HP)
"Mereka minta sama saya untuk buat WC, saya bilang dilarang pemerintah. Sebatik mau dibangun harus menggunakan pasir. Sekarang penjual semen marah-marah karena tidak ada pasir, semennya tidak laku," ujarnya.
Pihaknya siap mengikuti perintah yang dikeluarkan pemerintah, asalkan perintah itu didasari aturan yang benar. "Kalau tidak betul lebih baik kami kerja ke sebelah (Malaysia)," ujarnya.
Baca juga:
- Sistem Pungutan PBB di Lambar Masih Mengandalkan Kolektor
- Aliansi Hutan Kota Akan Serahkan Surat Pembatalan HGB
- Fahrurrazi-Sundari Tandatangani Berkas Dukungan
- Pasca Kebakaran, Dua SD di Samarinda Diliburkan