Jelang Ramadan, Bule Amerika Berbaur di Ponpes Annahidliyyah
Kasih dan semangat kemanusiaan menjebol tembok adanya perbedaan. Hal inilah yang terlihat saat tiga relawan dari
Editor:
Widiyabuana Slay

TRIBUNNEWS.COM - Kasih dan semangat kemanusiaan menjebol tembok adanya perbedaan. Hal inilah yang terlihat saat tiga relawan dari Operation Care International (OCI) berbaur dengan ratusan anak Pondok Pesantren (Ponpes) Annahidliyyah, Kamis (12/7/20120). Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com.
Begitu memasuki ponpes yang berlokasi di Demak Barat Gang 1 Nomer 8 ini, tiga relawan OCI disambut dengan penampilan drum band yang dimainkan oleh anak-anak ponpes. Mengusung 3 lagu, salah satunya Twinkle Twinkle Little Star, penampilan mereka mengundang decak kagum Robin, Sussie dan Faith, relawan OCI.
Bahkan, untuk menghormati adanya perbedaan keyakinan, ketiga bule dari Dallas, Texas, Amerika Serikat tersebut juga mengenakan kerudung. Robin mengenakan kerudung merah, Sussie mengenakan kerudung kombinasi hitam dan putih, sedangkan Faith memilih kerudung warna putih.
Dalam sambutannya, relawan OCI yang diwakili oleh Sussie ini lebih menekankan misi kemanusiaan yang berlandaskan kasih.
“I love you,” kata Sussie berulang-ulang dihadapan anak-anak ponpes. KH. Noehan Afandi selaku Ketua Ponpes Annahidliyah menyambut baik bantuan dari OCI. Bantuan kemanusiaan itu sendiri berupa sepatu, kaos kaki, tas, snack dan susu.
“Perbedaan itu indah. Dan saya atas nama anak-anak ponpes mengucapkan banyak terima kasih. Saya yakin, anak-anak binaan kami sangat senang dengan adanya bantuan ini, apalagi menjelang bulan suci Ramadhan. Tentu saja, bantuan ini sangat berarti bagi mereka,” kata KH Noehan yang saat itu mengenakan kopiah dan pakaian serba putih.
Usai ramah tamah, ada pemandangan menarik yang ditunjukkan para relawan OCI. Anak-anak ponpes terlihat duduk di kursi yang disediakan. Lalu, tanpa canggung, Sussie, Robin dan Faith membasuh kaki anak-anak tersebut dengan memakai tisu basah. Setelah dibersihkan, ketiga bule tersebut memakaikan kaos kaki, sepatu dan kaos pada anak-anak tersebut.
Tentu saja, mendapat perlakuan istimewa seperti ini, anak-anak tersebut merasa gembira. Hal ini terlihat dari raut wajah dan senyuman di bibir mereka. Sesekali, anak-anak tersebut merasa geli saat telapak kaki mereka dibersihkan.
“Terima kasih, Tante Sussie, untuk sepatu dan tas barunya,” ucap Lisa (7 tahun). Hal senada juga diucapkan Ainur Fuad (6 tahun). Putra pertama pasangan Ismail (28) dan Mutia (23) ini merasa senang dengan bantuan perlengkapan sekolah tersebut. “Cita-cita saya mau jadi dokter,” katanya polos.
Mutia sendiri merasa terbantu dengan adanya bantuan dari OCI. Dengan kondisi perekonomian suaminya yang hanyalah supir dan dirinya tidak bekerja, ibu rumah tangga yang tinggal di dekat ponpes ini terharu saat melihat jagoannya memakai tas dan sepatu baru.
“Saya tidak mampu membelikan anak saya tas dan sepatu baru saat kenaikan kelas lalu,” aku Mutia yang masih memiliki momongan satu lagi, Rahma yang masih menginjak usia 3 tahun.
Sekadar diketahui, dalam lawatannya ke Surabaya sejak 7 Juli lalu, OCI menggandeng Yayasan Pondok Kasih untuk misi kemanusiaannya. Operation Care International sendiri adalah lembaga sosial yang berpusat di Dallas, Texas. Sedangkan Yayasan Pondok Kasih berlokasi di kawasan Kendangsari, Surabaya.
Menurut Dr Hana Amalia Vandayani Ananda, Ketua Yayasan Pondok Kasih
(YPK), aksi sosial tersebut digelar bertepatan memasuki tahun ajaran sekolah baru. Sekaligus bakti sosial dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dan juga rangkaian dari Peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli mendatang.
“Harapan kami, dengan adanya sepatu dan tas sekolah baru, mereka dapat lebih semangat lagi untuk menimba ilmu. Selain itu, kami ingin berbagi kebahagiaan dengan anak-anak kurang beruntung tersebut. Karena bagaimanapun juga, mereka adalah aset bangsa ini. Generasi penerus yang tentunya juga punya cita-cita” ujar wanita paroh baya yang akrab dipanggil Mama Hana ini.
Dijelaskan Hana, selama kunjungannya di Surabaya, pimpinan dan relawan Operation Care International juga akan berkunjung dan melakukan aksi sosial di beberapa tempat yang telah ditentukan. Seperti di Panti Asuhan, Panti Wredha, Pondok Pesantren, Gereja dan PAUD yang ada di Surabaya, Sidoarjo dan Madura.
“Mereka (OCI) akan mengakhiri misi kemanusiaan mereka di Surabaya
sampai tanggal 15 Juli mendatang. Total 3000 paket bantuan yang kami bagikan dengan sasaran anak-anak,” jelas Hana yang pernah mendapatkan penghargaan Satya Lancana (2004-2005) dan Dharma Karya Kancana (2006) dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.