Jumat, 10 Oktober 2025

Penambang Sungai Brantas Panen Penumpang

Minimnya fasilitas jembatan di Kabupaten Kediri membuat tambangan menjadi pilihan warg

TRIBUNNEWS.COM,KEDIRI- Datangnya lebaran mendatangkan berkah bagi pengelola penyeberangan tradisional atau tambangan. Mereka kebanjiran penumpang yang hendak menyeberang sungai untuk bersilaturahmi dengan kerabatnya.

Minimnya fasilitas jembatan di Kabupaten Kediri membuat tambangan menjadi pilihan warga demi menghemat waktu,tenaga dan biaya saat bepergian.

Lokasi tambangan tersebar di pinggir Sungai Brantas, seperti Ngadiluwih,Mojo,Kras dan Papar. Dengan sebuah rakit dari kayu atau bambu yang diikat menggunakan tali, jasa tambangan bisa meraup untung besar.

"Sejak malam takbiran jumlah penumpang memang naik," ujar Nur (40) pengelola tambangan di Desa Badal Kecamatan Ngadiluwih, Senin (20/8/2012)

Jika pada hari biasa rata-rata jumlah penumpang kurang dari 100 orang, maka saat lebaran jumlah tersebut meningkat hingga dua kali lipat. Meski begitu, tarif yang dipatok tetap Rp 2.500 per orang dan tidak dinaikkan.

"Jumlah penumpang naik tapi tarifnya tetap. Hitung-hitung sambil membantu warga," kata Nurhadi (30) pengelola tambangan di Desa Purwotengah Kecamatan Papar.

Bagi warga, jasa tambangan memudahkan perjalanan mereka untuk bersilaturahmi saat lebaran. Mereka tidak perlu memutar jalan untuk melintasi jembatan yang tentunya akan memakan waktu dan biaya lebih untuk membeli bahan bakar.

"Kalau lewat jalan biasa waktunya lama,bisa sampai 30 menit,apalagi sekarang macet. Kalau lewat tambangan hanya 5 menit," tutur Widi (20) pengguna jasa tambangan.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved