Menelusuri Candi Simping di Blitar yang Selalu Ramai Dikunjungi Pejabat Jelang Pilkada
Candi Simping merupakan tempat pendharmaan Raden Wijaya, raja pertama sekaligus pendiri dinasti Kerajaan Majapahit.
Editor:
Dewi Agustina
Pengunjung Candi Simping memang tidak seramai Candi Penataran. Tapi tiap hari selalu ada orang yang datang ke candi.
Rata-rata tiap bulan, jumlah pengunjung di candi sekitar 300 orang sampai 500 orang. Kebanyakan, para pengunjung merupakan pelajar dan mahasiswa yang ingin studi sejarah.
"Sisanya pengunjung luar kota yang ingin nyekar di candi," ujar bapak dua anak itu.
Susilo menjadi juru pelihara candi sejak 1987.
Sekarang dia sudah diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan.
Sejak kali pertama menjaga candi hingga sekarang, kondisi areal candi tidak berubah.
Menurutnya, belakangan ini, Pemkab Blitar mulai mengembangkan Candi Simping untuk wisata sejarah.
Beberapa kali, Pemkab menggelar acara di areal Candi Simping.
Terakhir, Pemkab menggelar acara penyambutan peserta Kirab Pemuda Nusantara I di areal Candi Simping.
Baca: Kabur dari Rumah, Perempuan 15 Tahun Dipekerjakan Jadi Pemandu Lagu Layanan Kopi Pangku
Pemkab juga baru membeli lahan kosong di muka candi yang rencananya dibangun pendapa.
"Rencana mau dibangun pendapa di depan candi. Buat istirahat pengunjung," kata Susilo.
Koordinator BPCB Trowulan wilayah Blitar Raya, Bondan Siswanto mengatakan ada lebih 34 situs yang ditemukan di wilayah Blitar.
Sejumlah situs itu berupa candi, prasasti, arca, dan tempat upacara. Paling banyak yang ditemukan memang bangunan candi.
Sejumlah situs itu merupakan peninggalan mulai Kerajaan Kediri, Kerajaan Singasari, dan Kerajaan Majapahit.