Jumat, 7 November 2025

Hari ke-3, Pencarian Penjual Kopi yang Ditabrak Mobil Lalu Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ketemu

Mesti sudah memasuki hari ketiga, pencarian terhadap Bahrul Mustofa (18), pria yang ditabrak mobil box di jembatan Sembayat, Gresik, belum ketemu

Editor: Sugiyarto
Repro/Kompas TV
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Mesti sudah memasuki hari ketiga, pencarian terhadap Bahrul Mustofa (18), pria yang ditabrak mobil box di jembatan Sembayat, Gresik, lalu terlempar dan tenggelam di sungai Bengawan Solo, belum juga membuahkan hasil. 

Padahal, pencarian telah dilakukan hingga muara. 

Pada hari ketiga, keluarga Bahrul turut melakukan pencarian bersama Tim Sar BPBD, Basarnas, Satpolair bersama relawan nelayan.

Paramedis Basarnas Provinsi Jawa Timur, Heny Setyowati mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi apa saja yang menjadi kendala pada hari ketiga.

Pada keesokan harinya, lokasi pencarian akan difokuskan di sekitar lokasi kejadian.

"Menurut informasi dari teman-teman di lapangan kemungkinan masih ada di sekitar lokasi kejadian tidak sampai jauh," terang Heny, Kamis (17/1/2019).

Penyelaman hanya dilakukan oleh satu orang dari pihak keluarga korban.

"Tapi kita Back Up," tambahnya.

Kepala BPBD Kabupaten Gresik, Tarso mengatakan, pihaknya terus melakukan pencarian dari lokasi jatuhnya Bahrul hingga dekat muara.

Tim gabungan dari tim SAR BPBD, Satpolair, Basarnas dan relawan nelayan masih melakukan pencarian.

 Mereka melakukan penyisiran menggunakan tiga perahu karet pada hari ini.

"Tadi selesai pukul 17.00 WIB dilanjutkan besok pagi," ujar Tarso.

Pihak keluarga turut mencari dengan membawa tiga orang penyelam.

"Dari pihak keluarga ada tiga penyelam yang sudah biasa menyelam disini, satu yang nyelam tadi," ujar Muhamad Sasmita (36) kakak kandung Bahrul.

Mustofa (70), ayah Bahrul saat berada di bawah Jembatan Sembayat, tepi sungai bengawan Solo, Kabupaten Gresik, Kamis (17/1/2019). (tribun jatim/willy abraham)
Keluarga meyakini, Bahrul tidak sampai hanyut ke muara.

Fokus pencarian hanya di bawah jembatan Sembayat tepat lokasi jatuhnya Bahrul usai terlibat kecelakaan lalu lintas.

"Banyak besi di bawah sini, keluarga yakin Bahrul disini," kata Sasmita sambil menunjuk tiang jembatan Sembayat.

Bahkan mereka masih menunggu di tepi sungai Sembayat hingga pagi hari.

Sasmita mengatakan, sebelum musibah yang menimpa adiknya itu, ia sempat memberikan nasihat karena sudah dewasa dan bekerja selama enam bulan di sebuah warung kopi.

"Orangnya itu pendiam tidak banyak ngomong," tambahnya.

 Mustofa (70) ayah Bahrul, hanya bisa terdiam melihat sungai dengan harapan anak terakhinya segera ditemukan dalam kondisi apapun.

Matanya tajam melihat jembatan sembayat, lokasi jatuh Bahrul pada selasa, kemarin.

"Ibunya juga mau kesini tapi saya suruh dirumah saja berdoa, ngaji supaya Bahrul lekas ketemu," ujar Mustofa.

Beberapa relawan di desa sekitar juga turut mencari keberadaan Bahrul yang sudah tiga hari belum ditemukan di sungai Bengawan Solo, Kabupaten Gresik.

Kepala Desa Pangkahwetan, Syaifullah Mahdi mengatakan ini sebagai bentuk kepedulian. Berangkat dari hati nurani melakukan pencarian Bahrul.

"Ada 23 warga dari Pemdes, rukun nelayan, karang taruna ikut membantu semoga bisa ditemukan hari ini," paparnya.

Seperti diketahui, Bahrul Mustofa terlibat kecelakaan lalu lintas dengan truk box di atas jembatan Sembayat, selasa kemarin.

Akibatnya, Bahrul terlempar jatuh ke Sungai Bengawan Solo hingga saat ini belum ditemukan keberadaannya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pencarian Penjual Kopi yang Ditabrak Mobil Lalu Tenggelam di Bengawan Solo Belum Membuahkan Hasi

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved