Tewaskan Tiga Orang di Tulungagung, Ini Fakta-Fakta Tentang Edet
Dari suara mesin diesel yang berbunyi, “det… det… det,” akhirnya warga dengan mudah menyebutnya edet
Editor:
Eko Sutriyanto
Gardan dan setir dipertahankan apa adanya.
Baca: Siap Bawa Anak Mudik Lebaran ke Jawa Timur, Inul Daratista Mulai Sibuk Lakukan Persiapan
Hanya di bagian mesin yang diganti dengan mesin diesel siliner tunggal, namun bervolume besar.
Dari suara mesin diesel yang berbunyi, “det… det… det,” akhirnya warga dengan mudah menyebutnya edet.
4. Mematikan Usaha Penggilingan Padi
Munculnya huller keliling atau edet ini membuat usaha penggilingan padi mengalami kemunduran bahkan mayoritas harus tutup karena tidak mampu bersaing dengan huller keliling.
Jika pun ada yang bertahan, biasanya milik pedagang padi yang dioperasikan untuk keperluan pribadi.
Sudah tidak ada lagi petani yang membawa gabah ke tempat penyelipan padi namun dalam perkembangan, edet kembali berevolusi.
5. Berevolusi jadi kendaraan angkut
Dari sekedar kendaraan pengangkut mesin penggilingan padi, ada yang mengubah menjadi kendaraan angkut.
“Idenya sebenarnya sama, waktu itu untuk angkutan barang warga biasa pakai gerobak dorong. Terus terpikir bagaimana kalau dipasang mesin,” lanjut JW.
Edet untuk penggilingan padi maupun angkutan barang prinsipnya sama.
Baca: PB PGI Gelar Kualifikasi PON 2020 Papua di Padi Valley Golf Club kota Gowa Akhir Juli 2019
Jika penggilingan padi, di bagian belakang dipasang mesin penggiling sedangkan untuk angkutan barang, bagian belakang diganti dengan bak kayu.
Edet pengangkut barang ini kemudian menjelma menjadi angkutan alternatif warga.
6. Banyak ditemukan di pedesaan
Kendaraan modifikasi ini banyak ditemui di pedesaan, khususnya di tempat yang akses jalannya kurang memadai padahal keberadaan kendaraan ini adalah ilegal.
“Bahkan sekarang edet sudah layaknya angkutan umum. Menawarkan jasa angkut dengan upah,” ungkap JW.