Cerita Eko Saputro, Anak Tukang Bangunan Yang Berhasil Kulian di Teknik Nuklir UGM
Penghasilannya dari bekerja sebagai buruh bangunan sekitar Rp 3 juta per bulan sangatlah pas-pasan untuk menghidupi isteri
Editor:
Hendra Gunawan
Amnidi menuturkan Eko merupakan anak yang berprestasi di sekolah.
Saat SD selalu berada di peringkat 1 dan SMP serta SMA masuk 3 besar di kelas.
Selain itu, juga mengikuti sejumlah perlombaan diadakan berbagai institusi.
Beberapa prestasi diraih Eko antara lain juara 3 porseni puisi tingkat Kota Batam 2015, juara 1 debat agama Islam tingkat Provinsi Kepulauan Riau 2018, juara 3 nasional dalam kompetisi riset di ITB 2018, dan juara 1 olimpiade astronomi tingkat Kepulauan Riau 2018.
Iringi dengan doa
Selama kuliah nantinya anaknya akan menumpang di rumah sang bibi hingga lulus kuliah. Amnidi berharap Eko bisa menjalani kuliah dengan lancar dan lulus tepat waktu.
Hanya iringan doa bisa dia berikan untuk kesuksesan anaknya kelak.
“Belajar yang benar dan tidak usah pulang sebelum berhasil.
Kami disini selalu berdoa agar kuliah bisa lancar dan nantinya menjadi orang sukses,” ucapnya.
Sebelumnya saat ditemui di Kampus UGM, Eko mengaku keinginan untuk bisa kuliah telah ada sejak kecil.
Karenanya dia tekun belajar agar bisa berprestasi dan akhirnya dapat masuk UGM lewat jalur SNMPTN dan mengajukan beasiswa bidikmisi sehingga bisa meringankan beban keluarga.
“Pengin kuliah sudah sejak SMP dan orang tua sebenarnya mendukung. Kendalanya kami ini hanya dari keluarga yang biasa-biasa saja sementara biaya kuliah sangat besar,” tutur alumni SMA 1 Batam ini.
Namun, pengagum karya-karya Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono ini tidak pernah patah arang.
Dengan segala keterbatasan keluarga dia terus berjuang menggapai mimpi-mimpinya.
Tak sekalipun merasa malu atau pun berkecil hati dengan keadaanya saat ini.