Jumat, 12 September 2025

Viral Bajakah Jadi Obat Kanker

Temukan Obat Kanker dari Bajakah Hingga Raih Medali Emas, 3 Siswa SMAN 2 Diundang Kemendikbud

“Besok saya akan mendampingi ketiga siswa didik kami, bahkan orangtua juga akan turut mendampingi anak-anak,” kata Mi'razulhaidi

Kompas.com/Kurnia Tarigan
Yazid, Anggi, Aysa dan guru pembimbing saat berada di sekolah. Ketiga siswa akan mendapat penghargaan dari Kemendikbud atas penemuan obat penyembuh kanker, Kamis (15/8/2019) 

Rencananya besok keberangkatan tidak bisa bersamaan, karena berbeda maskapai penerbangan dan jam penerbangan ke Jakarta.

Semua akan menginap di tempat yang sama.

Penulis : Kontributor Palangkaraya, Kurnia Tarigan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Diundang ke Jakarta, 3 Siswa Penemu Obat Kanker Akan Terima Penghargaan Kemendikbud

Tentang tanaman Bajakah

Tanaman bajakah tengah menjadi perbincangan publik setelah khasiatnya diketahui mampu menyembuhkan penyakit kanker.

Tanaman bajakah yang berasal dari hutan Kalimantan, berhasil membawa dua siswa asal SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah meraih Gold Medals di Korea Selatan dalam ajang World Invention Creativity.

Usai penemuan tersebut, berbagai respons dilayangkan, di antaranya dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, peneliti, dan pemerhati lingkungan.

Pemprov Kalteng berencana untuk mematenkan tanaman bajakah yang memiliki kandungan antioksidan tinggi.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Dr Suyuti Syamsul mengatakan, upaya mematenkan kayu bajakah untuk menjaga kelestarian habitat kayu agar tidak dieksploitasi secara berlebihan untuk kepentingan komersil.

“Pemerintah Provinsi (Kalteng) akan mematenkan kayu bajakah yang mengandung antioksidan yang sangat tinggi tersebut," kata dr Suyuti.

Baca: Kayu Bajakah Curi Perhatian Dunia, Pemprov Kalteng Akan Patenkan Demi Menjaga Habitatnya

Sementara itu, Direktur Eksekutif WALHI Kalimantan Tengah, Dimas N Hartono, dikutip dari Kompas.com, menekankan perlu adanya peran aktif pemerintah dalam perlindungan terhadap kawasan tumbuhan obat.

“Pemerintah harus aktif dalam perlindungan terhadap kawasan-kawasan yang terdapat tumbuhan pengobatan alternatif,” ungkap Dimas.

Menurut Dimas, ada sejumlah ancaman dari eksploitasi dari perizinan pembukaan lahan sawit, tambang serta nindustri kehutanan yang ada di Kalimantan.

“Ancaman eksploitasi pasti ada, ancaman terbesarnya adalah eksploitasi dari perizinan yang timbul di sektor sawit, tambang, dan industri kehutanan,” kata Dimas.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan