Eksklusif Tribunnews
Kisah Menegangkan Evakuasi 7 WNA Singapura, Perempuan Pendaki Paling Alami Trauma
Proses penyelamatan para pendaki--tujuh di antaranya warga negara Singapura--berlangsung dramatis karena di jalur pendakian masih ada titik api.
Editor:
Dewi Agustina
Alhamdullilah skenario itu tidak jadi dilakukan. Guide dan porter mengambil keputusan yang tepat. Kami tetap melewati jalur pendakian Kalibaru meski bara api masih ada.

Tribun: Apakah ini pertama kali evakuasi pendaki WNA di Gunung Raung?
Asnawi Suroso: Iya baru pertama kali.
Tribun: Apakah ada kendala dengan para WNA saat evakuasi?
Asnawi Suroso: Kendala hampir tidak ada. Porter dan guide bisa berbahasa Inggris semua. Sedangkan satu di antara tujuh warga negara Singapura itu bisa berbahasa Indonesia.
Tribun: Bagaimana komunikasi posko dengan pendaki saat kejadian?
Baca: Kawanan Gajah Rusak 6 Rumah Warga di Suoh Lampung Barat
Asnawi Suroso: Jalur komunikasi menggunakan HT (handy talky). Porter melaporkan, kami belum bisa turun karena kondisi terbakar dan terjebak sehingga kami evakuasi ke atas untuk naik.
Tribun: Lalu apa yang dilakukan untuk menyelamatkan para pendaki itu?
Asnawi Suroso: Tim sekretariat mengaktifkan tim SAR dari Jember maupun Banyuwangi bergerak menuju lokasi. Sebanyak 25 orang berangkat duluan dibagi menjadi dua. Search and Rescue Unit (SRU) 1 dan SRU 2 berangkat pukul 22.00.
Tribun: Apa pesan Anda untuk para pendaki?
Asnawi Suroso: Untuk pendaki yang hendak ke Gunung Raung, Arjuno, Semeru, termasuk Ijen, tolong hati-hati. Apalagi saat terjadi kebakaran. Pastikan mendapat informasi yang lengkap, jangan asal menjadwalkan lalu berangkat. (wil)